Tony Wendice, mantan pemain tenis profesional Inggris, menikah dengan Margot, seorang sosialita kaya, yang diam-diam berselingkuh dengan Mark Halliday, penulis novel kriminal asal Amerika. Tanpa mereka ketahui, Tony tahu perselingkuhan itu dan merencanakan pembunuhan Margot agar bisa mewarisi kekayaannya, takut jika perceraian membuatnya miskin.

Tony juga tahu bahwa Charles Swann, kenalannya dari Cambridge, adalah penipu kecil dengan catatan kriminal. Ia mengundang Swann ke apartemennya dengan alasan tertentu dan menceritakan tentang perselingkuhan Margot. Lebih dari itu, Tony mengaku bahwa enam bulan sebelumnya ia telah mencuri tas Margot yang berisi surat cinta dari Mark, lalu memeras Margot secara anonim. Tony bahkan menipu Swann agar sidik jarinya tertinggal di surat itu, menjebaknya.

Dengan ancaman membuka rahasia Swann dan iming-iming 1.000 Pound sterling (sekitar Rp 16,6 miliar), Swann akhirnya setuju membunuh Margot. Tony menjelaskan rencananya: ia dan Mark akan menghadiri pesta sementara Margot tinggal sendirian.

Pada waktu yang tepat, Swann masuk lewat pintu depan yang selalu tidak terkunci, lalu menggunakan kunci cadangan Margot yang disembunyikan di tangga untuk masuk ke apartemen. Tony akan menelepon dari pesta, dan saat Margot menjawab, Swann akan melaksanakan rencananya. Swann akan bersiul di telepon sebagai tanda misi selesai, kemudian meninggalkan apartemen dengan meninggalkan jejak perampokan palsu.

Rencana ini terlihat sempurna di atas kertas, tapi dengan begitu banyak rencana rahasia dan manipulasi, apakah Tony benar-benar bisa mengontrol semuanya, atau adakah sesuatu yang akan berbalik dan menghancurkan semuanya?