Pada Desember 1970, Rubens Paiva tinggal di sebuah rumah indah dekat pantai Leblon bersama istrinya, Eunice, dan lima anak mereka. Setelah dicabut dari jabatannya akibat kudeta militer Brasil tahun 1964, Paiva kembali ke karier sipilnya, namun diam-diam tetap membantu para pengasing politik tanpa pernah membicarakan kegiatannya kepada keluarga.

Ketika kelompok revolusioner menculik duta besar Swiss untuk Brasil, situasi politik negara itu semakin tidak stabil. Teman keluarga mereka, Fernando dan Dalva Gasparian, memutuskan untuk mencari perlindungan di London, dan membawa serta putri tertua keluarga Paiva, Vera. Sebelumnya, Vera pernah menyaksikan kekerasan militer saat pulang dari bioskop bersama teman-temannya.

Suatu hari, rumah keluarga Paiva digerebek oleh militer, dan Rubens Paiva ditangkap sebelum akhirnya menghilang pada Januari 1971. Upaya Eunice untuk mencari tahu keberadaan suaminya justru berujung pada penangkapannya sendiri, ia ditahan dan disiksa selama 12 hari.

Putri remaja mereka, Eliana, juga sempat dipenjara namun dibebaskan setelah 24 jam. Selama interogasi, Eunice ditanyai apakah suaminya terlibat dalam gerakan pro-demokrasi, namun ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut.