The Last Duel menampilkan deretan pemain papan atas seperti Matt Damon, Adam Driver, Jodie Comer, serta Ben Affleck yang berperan sebagai Count Pierre d'Alençon. KLovers, film epik sejarah ini membawa kita kembali ke Prancis abad ke-14 dengan segala intrik politik, persaingan laki-laki, ambisi keluarga bangsawan, hingga tragedi kelam yang dialami seorang perempuan bernama Marguerite de Carrouges.

Disutradarai oleh Ridley Scott, film ini menampilkan kisah nyata tentang duel terakhir yang disahkan oleh hukum di Prancis, dengan narasi yang dipecah menjadi tiga sudut pandang berbeda, versi Jean de Carrouges, Jacques le Gris, dan Marguerite. Dalam versi artikel ini, kita membahas seluruh kisahnya secara utuh agar KLovers bisa menikmati drama sejarah yang intens dan emosional.

Cerita dimulai setelah Jean de Carrouges dan Jacques le Gris kembali dari Caroline War dan bersumpah setia kepada Count Pierre d'Alençon. Meskipun Jean adalah kesatria pemberani, posisinya sebagai bawahan Pierre membuat nasibnya bergantung pada keputusan sang count.

Untuk memperbaiki kondisi finansial, Jean menikahi Marguerite de Thibouville dengan harapan mendapat mahar besar yang meliputi hak atas berbagai tanah berharga. Namun harapan itu hancur saat Pierre menyita salah satu properti paling penting, Aunou-le-Faucon, untuk membayar tunggakan pajak ayah Marguerite, lalu memberikannya kepada Jacques. Karena Jacques adalah favorit Pierre, konflik ini memicu ketegangan besar antara Jean dan Jacques.

Jean mengajukan keluhannya ke Raja Charles VI, tetapi gugatan itu langsung ditolak. Pierre semakin mempermalukan Jean dengan menunjuk Jacques sebagai kapten untuk jabatan keluarga Carrouges setelah ayah Jean meninggal. Ketidakadilan demi ketidakadilan inilah yang membuat hubungan Jean dan Jacques semakin retak, apalagi Jean dan Marguerite mulai mengalami masalah rumah tangga karena belum berhasil memiliki keturunan.

Meski sempat berdamai pada sebuah perayaan, situasi berubah ketika Jacques mulai terpesona oleh Marguerite. Dalam versinya, Jacques menganggap bahwa Marguerite membalas rasa sukanya, padahal Marguerite hanya menunjukkan sopan santun demi menjaga hubungan baik keluarga. Jacques salah menafsirkan semua itu sebagai tanda cinta, dan semakin yakin bahwa Marguerite tidak bahagia dengan Jean.

Setelah kembali dari kampanye militer ke Skotlandia yang berakhir gagal meskipun Jean mendapat gelar ksatria, ia pergi ke Paris untuk menagih upah. Di rumah, Marguerite ternyata menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola tanah dan memimpin para petani. Saat menjalankan tugasnya, ia mengetahui bahwa Jean sering membebaskan para petani miskin dari kewajiban pajak. Hal ini menambah tekanan moral bagi Marguerite yang ingin menjaga martabat keluarganya.

Suatu hari, ketika Jean sedang tidak ada di rumah, Jacques datang. Ia memaksa masuk dengan dalih ingin berbicara. Namun begitu berada di dalam, Jacques tanpa malu mengungkapkan cintanya dan mengejar Marguerite yang berusaha kabur. Adegan ini adalah titik paling gelap, Jacques memperkosa Marguerite dan memaksanya berjanji untuk tidak mengatakan apa pun kepada Jean. Tapi Marguerite tidak tinggal diam. Begitu Jean pulang, ia menceritakan semuanya.

Pada awalnya Jean meragukan istrinya, tetapi setelah merenung dan memahami rekam jejak Jacques, ia yakin bahwa tindakan keji itu dilakukan untuk menghina dirinya sebagai suami dan kesatria. Dalam pikirannya, ini bukan hanya serangan terhadap Marguerite, tetapi juga terhadap kehormatan Jean. Ia kemudian memaksa Marguerite untuk tidur dengannya agar Jacques “bukan pria terakhir yang mengenal Marguerite”.

Pierre kemudian memberi tahu Jacques tentang tuduhan itu. Jacques membantah keras dan mengaku bahwa hubungan mereka terjadi atas dasar suka sama suka. Pierre mencoba melindungi Jacques, tetapi Jean memilih mengambil jalur ekstrem, ia meminta Raja Charles untuk menyetujui duel hingga mati, sebuah tradisi kuno yang masih sah secara hukum saat itu. Jacques dengan percaya diri menerima tantangan tersebut.

Di saat yang sama, Marguerite menghadapi tekanan besar. Teman-temannya menjauh karena mengira ia menuduh Jacques demi menutupi perselingkuhan. Ibunda Jean pun bersikap dingin dan mengatakan bahwa ia sendiri pernah diperkosa, tetapi memilih bungkam. Marguerite seolah sendirian memperjuangkan kebenaran.

Saat persidangan gereja berlangsung enam bulan kemudian, Marguerite yang sedang hamil tetap berpegang teguh pada kesaksiannya, meskipun pihak gereja berusaha menuduh Jacques sebagai ayah anaknya. Raja Charles akhirnya mengabulkan duel. Di momen ini, Marguerite diberi kabar yang menghancurkan, jika Jean kalah, ia akan dibakar hidup- hidup karena dianggap bersumpah palsu. Marguerite merasa dikhianati karena Jean tidak pernah memberitahunya risiko ini. Tak lama setelah itu, ia melahirkan seorang bayi laki-laki.

Duel besar pun digelar di hadapan publik. Jean dan Jacques memulai dengan berkuda dan saling menyerang dengan tombak, sebelum akhirnya jatuh dan lanjut bertarung dengan tangan kosong. Duel brutal itu berlangsung lama, hingga Jean terluka parah. Namun dengan sisa tenaganya, ia berhasil menjatuhkan Jacques. Ia memaksa Jacques mengaku, tetapi Jacques tetap berteriak bahwa dirinya tidak bersalah. Jean kemudian menusuknya dan dinyatakan pemenang. Sementara Jean merayakan kemenangannya, Marguerite berjalan di belakangnya dengan tenang, menyadari bahwa nasibnya kini aman.

Setelah Jacques dieksekusi, tubuhnya digantung terbalik, kisah berlanjut lewat epilog yang mengungkap bahwa Jean akhirnya tewas dalam Perang Salib, sementara Marguerite hidup damai mengelola tanah peninggalannya hingga akhir hayat, tanpa pernah menikah lagi.