Hyundai Motor Akhiri Kerja Sama dengan Adaro Pasca Kampanye Peduli Krisis Iklim Oleh Fans K-Pop

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Hyundai Motor Akhiri Kerja Sama dengan Adaro Pasca Kampanye Peduli Krisis Iklim Oleh Fans K-Pop
Hyundai Motor Akhiri Kerja Sama dengan Adaro (credit: instagram.com/kpop4planet)

Kapanlagi.com - Jutaan fans K-pop telah memberikan kontribusi besar pada berbagai kampanye global dan kegiatan sosial, seringkali menggunakan media sosial. Termasuk saat Kpop4Planet yang digawangi fans K-Pop menyerukan kepada Hyundai Motor Co dari Korea Selatan untuk tidak membeli pasokan logam yang diproduksi menggunakan tenaga batu bara. Seruan ini berujung pada berakhirnya perjanjian pasokan aluminium antara Hyundai Motor Co dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

Kpop4Planet membuat kampanye yang menentang rencana Hyundai menggunakan aluminium dari smelter Adaro berupa petisi yang berhasil mengumpulkan hampir 11 ribu tanda tangan pada Maret 2023. Mereka telah mengirimkan petisi dan surat terbuka ke Kantor Pusat Hyundai di Korea Selatan sekaligus menggelar aksi di Hyundai Motorstudio pada 2023 lalu.

1. Akhiri Nota Kesepahaman

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (2/4/2024), Hyundai Motor mengatakan bahwa mereka telah mengakhiri nota kesepahaman (MoU) tidak mengikat dengan Adaro, anak perusahaan penambang batu bara terbesar kedua di Indonesia, Adaro Energy Indonesia, pada akhir tahun 2023. Masing-masing perusahaan telah memutuskan untuk mengeksplorasi peluang lain secara mandiri.

Wito Krisnahadi, Direktur PT Adaro Minerals Indonesia, juga membenarkan bahwa kedua perusahaan telah memutuskan untuk tidak memperbarui perjanjian setelah habis masa berlakunya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Peleburan Aluminium dan Emisi Karbon

Hyundai menandatangani MoU dengan Adaro Minerals pada tahun 2022 untuk mendapatkan hak pembelian aluminium yang diproduksi oleh anak perusahaan Adaro, PT Kalimantan Aluminium Industry. Pada saat penandatanganan, produsen mobil asal Korea Selatan ini mengatakan pihaknya memperkirakan akan membeli aluminium dari Adaro yang memenuhi kebijakan netralisasi karbon produsen mobil di tengah meningkatnya permintaan aluminium di kalangan produsen mobil global.

Peleburan aluminium sendiri membutuhkan energi yang sangat besar. Bila menggunakan batu bara, akan menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar. Adaro berencana untuk menggerakkan proyek peleburan aluminium tahap ketiga dengan pembangkit listrik tenaga air yang saat ini sedang dibangun oleh grupnya.

3. Peduli Krisis Iklim

Kelompok aktivis iklim Kpop4Planet yang menyerukan diakhirinya perjanjian aluminium Hyundai menyambut baik keputusan produsen mobil tersebut. Tak berhenti sampai di sana, mereka akan terus memantau sumber bahan baku Hyundai untuk produksinya.

"Ini adalah kemenangan bagi ribuan penggemar K-pop yang benar-benar peduli terhadap krisis iklim, terutama di Indonesia," kata perwakilan Kpop4Planet, melansir dari Reuters.

(AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!)

Rekomendasi
Trending