Sejarah Panjang Joseonmal Keunsajeon, Kamus Besar Bahasa Korea Pertama yang Sempat Hilang Pada Masa Pendudukan Jepang
Kamus Besar Bahasa Korea Pertama © Arsip Nasional
Kapanlagi.com - Hangeul, atau alfabet Korea, menjadi salah satu yang dikenal oleh K-Popers ataupun pecinta Korea. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada tahun 1443, pada masa Dinasti Joseon. Namun, siapa sangka ternyata ada sejarah panjang setelah diciptakannya Bahasa Korea.
Seperti yang dikutip dari VANK (Voluntary Agency Network of Korea), pada tanggal 8 September 1945 telah ditemukan sebuah benda yang menjadi benda penting bagi Korea Selatan. "Harta" yang hilang tersebut ditemukan di sebuah gudang penyimpanan di stasiun Seoul.
Stasiun Seoul (dulu bernama Stasiun Gyeongseong) di tahun 1945, tempat ditemukannya Kamus Besar Bahasa Korea. © Arsip NasionalBenda tersebut adalah Joseonmal Keunsajeon (Kamus Besar Bahasa Korea) yang menjadi Kamus Bahasa Korea pertama. Kamus tersebut telah hilang sejak penyitaan oleh polisi selama Periode Pendudukan Jepang di tahun 1910 hingga 1945.
Advertisement
Kamus tersebut mempunyai naskah yang terdiri dari 26.500 halaman. Setelah dua tahun disortir dan diedit, pada akhirnya kamus volume pertama diterbitkan pada tahun 1947. Sedangkan volume ke-6 yang merupakan volume final diterbitkan pada tahun 1957.
1. Sejarah Panjang Membuat Kamus Besar Bahasa Korea Pertama
Ini merupakan perjalanan panjang bagi Korea untuk menciptakan kamus Bahasa Korea pertama yang dimulai sejak tahun 1929 pada akhirnya membuahkan hasil. Ini merupakan satu upaya bagi Korea dalam melestarikan identitas nasional melawan upaya Jepang untuk menghancurkan bahasa dan budaya Korea pada waktu itu.
Orang Korea terpaksa meninggalkan bahasa mereka setelah Jepang mengambil alih Korea pada tahun 1910. Terlepas dari pengawasan dan penindasan Jepang, para ahli bahasa Korea yang berdedikasi melanjutkan upaya mereka untuk melindungi Hangeul. Pada Oktober 1929, mereka membuat Dewan Editorial Kamus Bahasa Korea dan meluncurkan proyek kompilasi kamus yang ambisius. Pada tahun 1933, mereka merilis standar bahasa Korea dengan mengumpulkan kosakata Korea, menstandarisasi kata serapan, dan merevisi sistem ejaan Korea oleh Pemerintah Kolonial Jepang.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Ahli Bahasa Korea Disiksa oleh Jepang Sebelum Kamus Akan Diterbitkan
Disebutkan, pada tahun 1938, Jepang menghapuskan kelas bahasa Korea dan memaksa orang Korea untuk menggunakan bahasa Jepang di sekolah Korea. Pada tahun 1940, Jepang menghentikan publikasi semua surat kabar dan majalah berbahasa Korea dan memaksa orang Korea untuk mengadopsi nama keluarga Jepang.

Â
Pada tahun 1942, Jepang memusnahkan Lembaga Bahasa Korea yang mengupayakan untuk menerbitkan kamus Bahasa Korea dengan menangkap semua anggotanya dan menyita naskah kamus. 16 ahli bahasa Korea ditangkap, dua di antaranya disiksa sampai mati di penjara. Pada 1945, ahli bahasa yang masih hidup dibebaskan setelah Korea mendapatkan kembali kemerdekaannya.

Di tahun yang sama, naskah kamus pun ditemukan. Joseonmal Keunsajeon merupakan harta yang menunjukkan tekad Korea untuk melindungi bahasa mereka selama periode paling kelam dalam sejarah.
Sudah Baca Ini?
IO Si Aktor K-Drama Super Duper Imut, Jadi Perbincangan Karena Kelakuannya Suka Tidur Saat Syuting
3 Aktor dengan Aksen Korea Utara Terbaik Hingga Diragukan Sebagai Orang Korsel: D.O. EXO, Kim Soo Hyun dan Hyun Bin
Cha Eun Woo dan Yoona SNSD Dipilih Sesama Idol Sebagai Idola dengan Visual Terbaik
Son Ye Jin Ternyata Sering Tanpa Makeup di 'Crash Landing On You', Kulit Bagus Tak Perlu Banyak Foundation
Fakta Unik Park Seo Joon, Ukuran Kepalanya Lebih Kecil Daripada Sepatu yang Dipakai
(kpl/mit)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
