Film 'BANYAK ANAK BANYAK REJEKI' Mulai Syuting, Tonjolkan Cerita dan Budaya Lokal

Film 'BANYAK ANAK BANYAK REJEKI' Mulai Syuting, Tonjolkan Cerita dan Budaya Lokal
Credit: Istimewa

Kapanlagi.com - BANYAK ANAK BANYAK REJEKI mengangkat kisah kehidupan seorang penggali kubur bernama Babeh Rojali atau yang biasa disapa Bang Jali, yang tinggal pinggiran kota Jakarta.

Bang Jali mempunyai istri bernama Siti Juleha yang selalu sabar dan setia mendampingi. Pasangan suami istri ini dikaruniai tiga orang anak yang masih kecil bernama Hendrik, Ari, dan Laila.

Kehadiran ketiga anak mereka di tengah himpitan ekonomi membuat mereka berpegang teguh pada pepatah 'Banyak Anak Banyak Rejeki.' Namun pepatah tersebut sesungguhnya mengandung makna lebih mendalam dari sekadar jaminan materi.

Anak-anak adalah anugerah yang perlu dihormati dan diperlakukan dengan baik, sambil tetap berusaha dan berdoa dimana sesungguhnya 'Banyak Anak Banyak Rejeki, Yang Harus Dicari'.

Film ini menggambarkan tentang bagaimana keluarga dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup dan mencapai kebahagiaan bersama. Dikemas dengan pendekatan komedi romantis.

"Permasalahan keluarga yang biasa kita jumpai menjadi bumbu utama dalam alur cerita film ini. Di balik cerita sederhana namun mengandung pesan moral yang dapat dibawa pulang penonton dan diaplikasikan dalam kehidupan setelah menyaksikan film ini," tegas produser yang sudah memproduksi beberapa film layar lebar ini.

Film BANYAK ANAK BANYAK REJEKI saat ini sudah dalam tahap proses syuting dengan mengambil lokasi shooting di kawasan Jakarta, Bogor dan sekitarnya.

1. Drama Komedi Romantis

Film BANYAK ANAK BANYAK REJEKI merupakan film bergenre drama komedi romantis. Drama yang menggabungkan unsur komedi dan romansa. Ceritanya ringan, lucu, situasi kocak yang dapat memecah suasana romantis.

"Cerita yang simple dibalut dengan bumbu komedi. Mengangkat isu sosial, ringan, faktual, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari," jelas Fadli mengenai latar belakang cerita film ini.

Film BANYAK ANAK BANYAK REJEKI diproduksi oleh Black White Pictures. Bertindak sebagai produser Fadli Fuad yang juga merupakan pemeran utama pria dalam film ini. Fahreza Habsy Co.Producer, Theza Azwir Line Producer, Fikri Alatas Associate Producer, dan Maria Salikin, SH Legal Advisor.

Ide Cerita dan Skenario dipercayakan kepada Kaka Endi, Sutradara Tyas Asko, Director of Photography Budi Utomo, Editor Benjamin Aussie, Penata Artistik Jay Art, Penata Musik BenQ, dan Sound Mixing Delon Sagita.

2. Puluhan Artis Lintas Generasi Ikut Terlibat

Menariknya film ini dibintangi puluhan artis senior maupun pendatang baru. Sebagian dari pelaku seni peran tersebut merupakan aktor komedian.

Pemain utama film ini adalah Fadli Fuad (Hendrik), Elina Joerg (Ningsih Beethoven), Opie Kumis (Babeh Rojali), Hj. Elvy Sukaesih (Umi Siti Juleha), Revaldo (Ari Rojali), Mandy Edenia (Laila Rojali), Hanif MZ (Hendrik Kecil), Hafi Badali (Ari Kecil), dan Noia Oren (Laila Kecil).

Jajaran artis pendukung adalah Ali Gohom (Abdul), Nury Zhafira (Siska ART), Yudha Marseka (Anton Ribut), Baba Madun (Chef Madun), AFIFXAVI (Jovan), Herry Sudharma (Rey), Rivaldo Kapsul Waktu (Amir Driver), Bopak Castello (Bobi Asisten Babeh Rojali), Fajar Nya Nyi Nyu (Hansip), Anyun Cadel (Security 2), Yatti Surachman (Nyai Lili), Rico Michael (Pak Boim, Ayah Putri) dan Dhawiya Zaida (Putri).

Ikut berperan juga Harry De Fretes (Pejabat Golf), Ayu Regita (Mami Dinda), Nugie (Pelatih Golf), Daus Separo (Penjual Bunga), Richard Buntario (Koh Richard), Rena Tabitha (Rena), Marla Buntario (Marla), Eddie Karsito (Penjual Sate Madura), Ageng Kiwi (Ayah Aisyah), Boah Sartika (Aisyah), Qubil AJ (Edo Kopyah), Astrid Rere (Cewek Metal Neneng Pe�a), Bang Baud (Anak Gank 1), Oleng Mangap (Anak Gank 2), Dani Djidat (Anak Gank 3), Sein Droez (Anak Gank 4), Bilsky (Anak Gank 5), Dewi Sartika Salatiga (Ibu Pengemis), Lizzie Marie Cherry (Lisa Sexy), Stephanie Grammer (Pamela Sexy), Lauren Hanssens (Niken Sexy), Rani (Vera Sexy), Brave (Olla Sexy), Habib Firly Bin Zein Alhabsyi (Penghulu & Ustadz), Jafar (Kucing Jafar), dan Pink (Kucing Sphynx).

Fadli bertekad, Black White Pictures dapat memberi ruang bagi para artis senior untuk tetap berperan dalam film walau telah usia lanjut.

"Inilah salah satu alasan saya membuat projek film ini. Momen terbaik dimana para aktor legend, Alhamdulillah masih diberi kesehatan rohani dan jasmani yang insya Allah bisa berkarya bersama dalam film ini," tegasnya.

Black White Pictures sebelumnya telah memproduksi film HANTU BIANG KEROK (2009) disutradarai Wiendy Widasari, PERSEMBAHAN TERAKHIR THE MOVIE (2015) disutradarai Akhmad Faisal, dan film SUMUR JIWO 1977 (2024) disutradarai Egi Fedly.

(Di tengah kondisi kesehatan yang jadi sorotan, Fahmi Bo resmi nikah lagi dengan mantan istrinya.)

(kpl/ums)

Rekomendasi
Trending