Film 3D Mana Yang Punya Visualisasi Terdahsyat?

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diperbarui: Diterbitkan:

Film 3D Mana Yang Punya Visualisasi Terdahsyat?

Kapanlagi.com - Teknologi 3D tidak lagi menjadi barang baru di perfilman Hollywood. Namun tidak semuanya bisa memaksimalkannya. Terkadang teknologi 3D hanya menjadi alat jualan semata untuk membuat filmnya laris. Padahal filmnya tak mempergunakan teknologi 3D dengan maksimal
Beberapa sineas Hollywood tak berpikiran seperti itu. Alih-alih hanya untuk meraup laba, sineas ini menggarap filmnya dengan sangat bagus. Sehingga penonton bisa mendapat pengalaman yang mewah saat menikmati filmnya.
Film-film yang menggunakan teknologi 3D dengan maksimal ini menyuguhkan sajian visual yang benar-benar dahsyat. Penonton bisa ikut terbawa masuk ke dalam cerita yang ada dalam filmnya, setidaknya secara visual.
Dari antara banyak film dengan teknologi 3D, Watchmojo telah memilih beberapa film yang bisa membuatmu terpuaskan setelah menontonnya. Film apa saja itu? Simak daftarnya di bawah ini.

1. HOW TO TRAIN YOUR DRAGON

HOW TO TRAIN YOUR DRAGON

Duet sutradara Chris Sanders dan Dean DeBlois mengubah peta film animasi Hollywood dengan menambahkan teknologi 3D dalam film HOW TO TRAIN YOUR DRAGON. Film animasi tentang para viking dan naga ini mereka poles sehingga tampil lebih catchy sekaligus seru.

Kalau kamu belum pernah menonton filmnya, Dreamwork secara sukses menghadirkan visualisasi lanskap yang indah, imaginatif dan di atas itu semua, artistik. Dan dengan teknologi 3D, apa yang ditampilkan dalam filmnya menjadi berlipat-lipat bagusnya.

Melihat petualangan Hiccup dan naga Toothless dalam 3D tentnunya membuat penonton puas. Dari semua adegan yang ada dalam filmnya, adegan terbang bersama para naga menjadi yang paling ditunggu. Berkat teknologi 3D, semua bisa terasa nyata. 

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. LIFE OF PI

LIFE OF PI

Sutradara LIFE OF PI, Ang Lee pulang dengan tersenyum selepas Oscar. Pasalnya film garapannya itu berhasil menyabet piala Best Director dan juga Best Cinematography.

Untuk piala yang kedua, LIFE OF PI memang layak mendapatkannya. Teknologi CGI dan 3D yang digunakan dalam adaptasi novel Yann Martel ini membuat kisah yang katanya tak bisa difilmkan ini akhirnya menjadi sebuah film layar lebar. 

LIFE OF PI bercerita tentang seorang pemuda yang terdampar di atas sekoci bersama seekor orang utan, hyena, zebra dan juga harimau Bengel. Dengan "Penumpang" aneh lainnya tersebut, pemuda tersebut berusaha bertahan hidup.

Premis menarik tersebut makin dikuatkan dengan keindahan visual dan 3D. Setiap gerakan yang ada di sana seperti gerakan keluar dari layar bioskop. Adegan yang paling menarik untuk ditonton dengan kacamata 3D adalah saat badai menyerang di lautan. Super!

3. GRAVITY

GRAVITY

GRAVITY punya setting yang bikin sineas mana pun geleng kepala, setting luar angkasa. Pertama setting ini membuat sineas mana pun bebas berkreasi karena memang setting luar angkasa tak punya batasan tertentu. 

Namun di saat yang sama sang sineas, Alfonso Cuaron harus berpikir keras untuk menyiasati keterbatasan properti dan yang lainnya dalam menghadirkan lingkungan luar angkasa yang diinginkan. Jalan keluarnya adalah teknologi 3D.

Yup tidak ada pilihan lain untuk mengggunakan teknologi tersebut digabung dengan CGI demi mendapatkan setting yang diinginkan. Memang mahal dan ribet, tapi hasilnya pasti sepadan.

Dan itu benar adanya film yang mengisahkan tentang dua orang astronot yang terdampar di luar angkasa karena sebuah insiden ini berhasil memukau banyak penonton. Bukan saja lewat akting pemainnya tapi juga lewat teknologi 3Dnya.

4. HUGO

HUGO

Sutradara Martin Scorsese dikenal karena kebiasaannya menggarap film-film gangster yang penuh dengan kekerasan dan kata-kata makian. Oleh karenanya saat ia menggarap film anak-anak untuk konsumsi semua umur, banyak yang meragukannya.

Namun dengan bantuan teknologi 3D dan kepiawaiannya dalam mengarahkan pemain, Scorsese berhasil mengangkat kisah Hugo, anak yatim piatu yang tinggal di sebuah stasiun kereta api Paris. Siapa yang menyangka grafis novel yang berwarna hitam putih itu bisa digarap semenarik mungkin serta penuh warna dalam filmnya.

HUGO lalu dipuji oleh banyak kritikus sebagai "surat cinta"nya perfilman Hollywood yang dikemas dalam tampilan sefantastis mungkin. Hal tersebut lebih banyak didukung oleh teknologi 3D yang dipakai oleh Scorsese. Ia merasa bahwa teknologi itu berhasil mengeksplorasi ekspresi wajah para pemainnya dengan maksimal.

Hasilnya pun memuaskan, 5 Oscar berhasil diraih oleh film satu ini.

(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)

(wat/dka)

Rekomendasi
Trending