[Review] 'BRAVE', Keegoisan Ibu dan Putrinya

Penulis: Adi Abbas Nugroho

Diterbitkan:

[Review] 'BRAVE', Keegoisan Ibu dan Putrinya Foto: Pixar

Kapanlagi.com - Oleh: Adi Abbas Nugroho
Egois adalah sifat paling dasar yang dimiliki manusia. Dalam filmnya kali ini, Pixar menggunakan hal manusiawi tersebut sebagai pondasi.
Memakai setting di Skotlandia abad ke-10, BRAVE berkisah tentang Putri Merida (Kelly MacDonald), gadis cantik dengan kelakuan layaknya seorang pria. Setelah dengan setengah hati mengikuti ajaran-ajaran ibunya, Ratu Elinor (Emma Thompson), yang ingin anaknya berperilaku lembut seperti dirinya, diam-diam Merida gemar memanah dan berkuda.
Hingga pada suatu hari Elinor dan suaminya, Fergus (Billy Connolly), mengadakan sayembara untuk mencari calon suami bagi anak sulung mereka secara sepihak. Karena sama-sama tak mau mengalah, Merida dan Elinor akhirnya sibuk membuat keputusan sendiri. Hingga pada suatu hari mereka berdua menyesal karena terlalu sembrono dengan keegoisan masing-masing.
Kurang lebih seperti itu inti cerita animasi teranyar Pixar kali ini. Karena jika dijelaskan lebih detail, akan mengurangi unsur-unsur kejutan di dalam filmnya.
Seperti biasa, tak ada komentar untuk segala aspek animasi yang terhidang dalam film ini. Visual tersaji dengan rapi, indah dan detail hingga tampak nyata. Dan memang itulah hal luar biasa yang patut diacungi jempol dari Pixar, bukan?
Dari score hingga jajaran pengisi suara juga tak mengecewakan. Keduanya mampu bersinergi membuat film ini semakin hidup.
Sayangnya, naskah olahan empat orang sekaligus berdasar ide Brenda Chapman, yang juga menduduki bangku sutradara bersama Mark Andrews, sedikit terseok ketika menyajikan rekonstruksi ulang dongeng-dongeng klasik. Meski di beberapa bagian sudah terlihat tambal sulam modern, beberapa sempalan plot masih menunjukkan hal-hal klise. Untungnya, film ini masih memiliki kelebihan lain yang mampu menutupi kekurangan minor tersebut.
Tak ada pangeran tampan and happily ever after atau segala hal klise khas dongeng, BRAVE ternyata mampu tampil lebih baik dari CARS 2 di tahun lalu. Meski jika ditilik dari produksi mereka sebelumnya, film yang sempat diberi judul THE BEAR AND THE BOW ini masih kalah pamor. Namun BRAVE tetap memiliki kebaikan hati untuk mengajarkan kita dengan begitu sederhana bahwa hidup tak perlu diisi oleh keegoisan merugikan.
BRAVE memang tontonan untuk anak-anak yang mengajarkan segala hal baik bagi mereka. Tapi sebagai dewasa juga cocok menikmati film ini. Pesan yang diemban begitu universal dan mudah ditangkap siapapun.
At least, jangan lupa siapkan tisu jika ingin menonton film ini.

(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)

(kpl/abs)

Rekomendasi
Trending