Christine Hakim Garap Film Doku-Drama Aceh
Kapanlagi.com - Tokoh perfilman nasional Christine Hakim (48) kini tengah menunggu penayangan SERAMBI, film doku-drama produksi terbarunya.
"Sebenarnya ini murni film dokumenter tapi diubah menjadi doku-drama agar bisa diputar di bioskop-bioskop. Doku-drama ini hanya masalah penyiasatan saja," kata Christine saat menghadiri pemutaran perdana Documentary Competition 2005 di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, wadah bagi film-film dokumenter di Indonesia masih sangat sedikit, "Kalau saya buatnya film dokumenter, kemudian mau ditayangkan di mana?"
Tidak seperti kebanyakan film dokumenter tentang Indonesia yang dibuat oleh orang asing, film dokumenter tentang Aceh tersebut merupakan karya empat sutradara handal Indonesia Garin Nugroho, Vina Westi, Lianto Suseno dan Tony.
Advertisement
"Saya prihatin karena selama ini pembuat film-film dokumenter tantang Indonesia kebanyakan orang-orang luar. Oleh sebab itu, meskipun ada tawaran kolaborasi dari pihak luar, saya mencoba mencari sutradara dari negeri sendiri," kata pemilik nama lengkap Christine Natalia Hakim.
Untuk pembuatan film tersebut, Cristine tidak menemukan masalah yang berarti, termasuk masalah dana seperti yang biasanya ditemui para produser film dokumenter.
"Saat saya melontarkan ide ini banyak yang tertarik. Saat saya mengungkapkan tentang ide film ini di Perancis, mereka langsung antusias karena ini adalah film tentang Aceh yang dibuat oleh orang Indonesia sendiri," katanya.
Selain masalah dana, hal lebih penting lagi yang menjadi kendala dalam pembuatan film dokumenter di Indonesia, menurut Christine adalah pola pikir. Ia berpendapat, film dokumenter bukan pada gambar yang indah dan komposisinya, tapi bagaimana merekam sebuah kehidupan sehingga menjadi dekat dengan penontonnya.
"Dalam film dokumenter yang terpenting adalah fokus dan sudut pandang. Pola pikir sangat berpengaruh pada penentuan hal itu. Kalau masalah teknis itu dapat dipelajari dalam enam bulan, tapi untuk pola pikir, latar belakang pendidikan memegang peranan yang penting," kata pemeran utama dalam film CUT NYAK DIEN tersebut.
Untuk masalah pola pikir itu, Indonesia masih kalah dari orang luar seperti para pembuat film dokumenter dari Eropa, AS, dan Jepang.
"Film Indonesia yang dibuat orang asing saat ini masih lebih menyentuh bila dibandingkan film yang dibuat oleh sineas lokal kita. Kalau kita yang membuat malah jadi berjarak," demikian Christine Hakim.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
(*/erl)
Erlin
Advertisement
-
Teen - Fashion Hangout Pilihan Jam Tangan Stylish untuk Anak Skena yang Mau Tampil Lebih Standout
