Christine Hakim: Pemerintah Kurang Apresiasi Pada Seni

Christine Hakim: Pemerintah Kurang Apresiasi Pada Seni Christine Hakim

Kapanlagi.com - Warisan budaya Indonesia kerap kali diklaim pihak lain. Semisal batik dan reog Ponorogo yang diakui Malaysia sebagai budaya mereka beberapa waktu lalu kendati akhirnya batik dan reog Ponorogo disahkan UNESCO menjadi warisan asli bangsa ini.

Namun kadang setelah memperoleh pengakuan, pemerintah Indonesia lengah dan hal yang sama terjadi kembali. Seperti angklung yang kini menjadi incaran negara lain guna dijadikan sebagai warisan budaya mereka.

“Pemerintah juga tidak memperhatikan, angklung saja di Singapura, pemerintahnya mewajibkan anak-anak SD belajar angklung.„
Christine Hakim

Padahal jelas-jelas alat musik tradisional itu berasal dari Jawa Barat. Hal ini menjadi keprihatinan aktris senior Christine Hakim yang dijumpai usai temu media festival Printemps Francais di hotel Le Meridien Jakarta, Jumat (21/4).

"Pemerintah juga tidak memperhatikan, angklung saja di Singapura, pemerintahnya mewajibkan anak-anak SD belajar angklung dan setiap ada kunjungan tamu ke Singapura, mereka selalu menampilkan permainan Angklung. Memang itu warisan dari Indonesia dan sudah disahkan oleh UNESCO sebagai warisan milik Indonesia, tapi kalau kita tidak merawatnya dan menjaganya, itu bisa dicabut lagi oleh UNESCO. Kita harus hati-hati lagi," urainya.

Perempuan yang diangkat sebagai duta Festival Printemps Francais 2011 ini juga menegaskan bahwa peran pemerintah terhadap kebudayaan dan seni masih minim. Untuk itu dia berharap agar masyarakat dapat mengenalkan keanekaragaman budaya dan seni kepada anak sejak kecil.

"Indonesia masih sangat kurang dalam mengapresiasikan keberagaman dan seharusnya para orang tua di edukasi untuk mengapresiasikan keberagaman kebudayaan di Indonesia untuk diperkenalkan ke anak-anak sejak dini," imbuh pemeran Cut Nyak Dien ini kepada KapanLagi.com™. 

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/dis/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending