Dulunya Rapper, Ini Alasan Ramos SUCA 4 Banting Setir ke Stand Up Comedy

Penulis: Editor Kapanlagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Dulunya Rapper, Ini Alasan Ramos SUCA 4 Banting Setir ke Stand Up Comedy
Kapanlagi

Kapanlagi.com - Kalau KLovers adalah penonton setiap Stand Up Comedy Academy (SUCA) 4 di Indosiar, pasti sudah hapal banget sama Ramos. Yup, peserta asal Medan itu memang mudah dikenali dengan badannya yang tambun menggemaskan. Selain itu bit-bit seputar kesialan sehari-hari juga jadi ciri khasnya. Nggak heran kalau Ramos kerap tuai tawa yang meriah.


Namun siapa sangka, lelaki kelahiran 21 Juni 1998 ini dulunya adalah seorang Rapper selama 2 tahun. Hal itu ia akui saat dihubungi lewat telepon pada Selasa (18/9) lalu. Lantas, apa yang bikin ia beralih ke stand up comedy?


1. Kenyamanan Mengolah Resah

"Dulu kan aku sebelum jadi komika, jadi rapper. Tapi ya selama jadi rapper itu kurasa ga nyaman itu, beda sama stand up, saat kuikuti ya nyaman aja gitu," ujarnya.

Ramos menambahkan, kenyamanan itu ditemukan karena mengolah resah jadi komedi. "Kalo jadi rapper, kekesalan kita, dijadikan lagu. Sedangkan di stand up, keresahan kita dijadikan komedi dan lebih enak keresahan kita dijadikan bahan komedi, kita ceritakan ke orang, bangga bang, senang," terang Ramos.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Sering Ngebom

Gara-gara kenyamanan mengolah resah jadi tawa itu, Ramos nggak segan jalani proses panjang. Mulai dari open mic hingga ngebom berkali-kali. Tentu, sederet prestasi nggak lupa ia raih.

"Dulu open mic nggak lucu, nggak lucu, nggak lucu, nggak lucu, nggak lucu. Lama kelamaan kan pasti ada proses. Baru mulai lah, di 2016 ikut audisi di kota Medan, kemudian baru bisa dapet piala. Lumayan dapet piala banyak. Piala dari komunitas stand up komedi Deli," ujarnya sambil tegaskan di stand up Deli-lah ia banyak belajar.

Ngebom pun pernah juga ia alami. Beberapa kali, nyatanya nggak bikin Ramos kapok. "Ngebomb sih sering, namanya juga belajar kan. Yang paling aku ingat, aku pernah ikut lomba di mall. Ketika aku mau main, break azan. Penontonnya nggak ada. Ada sih penonton tapi ga respect. Dulu pernah sih main di kampus, pernah belibet. Artikulasinya nggak bener," paparnya.

3. Ingat Pesan Ibunda

Semua itu Ramos jalani tentu nggak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya. Yup, bahkan sang ibu berikan pesan yang wajib banget diingat Ramos.

"Mamak bilang 'buatlah orang tertawa tapi jangan pernah menyakiti hati orang dengan membuat orang tertawa, lebih baik menyerang diri sendiri. Keresahan diri sendiri lebih baik diutarakan daripada menjelek-jelekan orang'," tutup Ramos.

Rekomendasi
Trending