Klarifikasi Minta Maaf Setelah Videonya Dihujat, Atalarik Syach Tetap Sarankan Salat Jamaah di Masjid?

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Klarifikasi Minta Maaf Setelah Videonya Dihujat, Atalarik Syach Tetap Sarankan Salat Jamaah di Masjid?
Atalarik Syach © KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Atalarik Syach menuai kontroversi karena ngotot salat Jumat di Masjid beberapa waktu lalu. Di tengah wabah corona dan ia tinggal di kawasan zona merah, Arik dianggap tidak patuh pada peraturan pemerintah dan fatwa dari MUI yang melarang salat Jumat agar corona tak semakin menyebar.

Sempat menyebut netizen yang menghujatnya sebagai munafik dan kembali mendulang kontroversi. Kini Atalarik memberikan permohonan maaf kepada seluruh umat Muslim di Indonesia.

Ia mengunggah video klarifikasi di channel YouTube pribadinya @Atalarik Syach. Dalam rekaman berdurasi 2 menit 53 detik tersebut Arik bicara cukup panjang mengenai videonya yang viral di dunia maya.

1. Klarifikasi Atalarik

Arik membuka videonya dengan permohonan maaf kepada sesama saudara Muslim. Ia mengaku tidak ingin takut kepada virus corona, namun lebih takut kepada Allah SWT.

"Assalamualaikum wr.wb, saya Atalarik Syach ingin menyampaikan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh umat Muslim se-Tanah Air atas perkataan saya yang membuat tersinggung atau kecewa saudara-saudara umat Muslim yang saya unggah di akun medsos saya, Instagram @ariksyach. Saya dan mewakili yang lain, yang masih menjalankan salat Jumat bukan berarti kami itu tidak mematuhi atau tidak mengindahkan  saran pemerintah untuk tidak melakukan ibadah salah Jumat, terutama maklumat atau fatwa para alim ulama. Khususnya saya saat ini menggebu-gebunya ingin salat berjamaah, saya lagi ingin memiliki keyakinan yang lebih terhadap Allah SWT. Saya mau lebih yakin lagi, saya nggak mau takut terhadap virus corona, tetapi lebih takut kepada Allah," ungkapnya.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Tetap Sarankan Ibadah Salat Jamaah?

Lebih lanjut, Arik mengungkap bahwa Masjid seharusnya bisa jadi tempat untuk sosialisasi program. Tersirat bahwa ia menyarankan agar tetap memperbolehkan umat Muslim beribadah salat jamaah dengan beberapa protokol.

"Jadi saya juga berpikir melalui masjid yang menyebar di seluruh Indonesia itu, bisa bersama-sama membantu program pemerintah dalam mensosialisasikan program kesehatannya melalui masjid. Kan di situ kan tempat kumpulnya para bapak-bapak para laki-laki yang bisa meluaskan kepada sanak saudaranya di rumah, khususnya yang perempuan," ujarnya.

"Saya berpikir, kalau tempat-tempat ibadah yang ada, bukan cuma masjid, secara mandiri bisa melakukan perlindungan agar jamaahnya bisa melangsungkan ibadahnya dengan nyaman dan tenang. Seperti kayak pembagian hand sanitizer, bisa bikin sebuah ruangan sterilisasi sebelum masuk ruang wudhu misalnya. Hanya membuka satu akses masuk ke dalam masjid, dan para jamaah secara pribadi bisa dilakukan thermal scan, kemudian membawa masker sendiri, sajadah sendiri, dan bersalaman-salaman kan juga tidak diwajibkan," lanjut ayah dua anak ini.

Ia mengaku miris karena ibadah salat Jumat dilarang dan Masjid pun banyak yang tutup. Padahal ia ingin berdoa bersama agar corona segera berlalu.

"Oleh karena itu saya merasa miris sekali sedih sekali hingga Jumatan pada tanggal 3 April lalu makin banyak masjid-masjid yang ditutup. Padahal kita berharap sekali wabah corona ini bisa segera berlalu dengan keyakinan beribadah kita," ujarnya.


3. Minta Maaf Sekali Lagi

Arik menutup videonya dengan permintaan maaf sekali lagi kepada seluruh umat Muslim di Indonesia. Ia pun berharap tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

"Baiklah saya tidak mau berbicara lebih banyak lagi selain memohon pada kalian semua untuk permohonan maaf saya ini diterima. Dan kalaupun masih ada perkataan saya yang menyinggung dan menyakiti, saya dan kita semua yang sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan ini, mohon maafkan lahir dan batin saya. Mudah-mudahan saya tidak melakukan kesalahan yang sama," tutupnya.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/phi)

Rekomendasi
Trending