1. Sudah Ada Putusan Pengadilan

Lady Marsella mengatakan perkara tersebut sejatinya sudah diputus Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dua orang terpidana.

"Sudah inkrah 30 Mei 2022 di PN Jakpus terkait penipuan SPK dengan terpidana RHM dan FR. Artinya sudah jelas siapa yang lakukan penipuan SPK bansos 60 miliar dan terbukti secara sah," kata Lady Marsella.

2. Bantahan Tuduhan Terima Uang

Kemudian terkait tuduhan dirinya menerima uang Rp 3 miliar dari ASL sebagai uang muka untuk mendapatkan SPK dengan menjamin empat BPKB mobil miliknya, dibantah Lady Marsella. Ia tak merasa menerima uang dari ASL sejumlah Rp 3 miliar.

"Saya nggak pernah terima, sentuh juga nggak," kata Lady Marsella.

3. Cabut Laporan

Bahkan terkait BPKB mobil, dirinya telah melaporkan ASL atas penggelapan dan pemalsuan dokumen pada 21 Februari 2022. Lady kemudian mencabut laporannya setelah BPKB miliknya dikembalikan.

"Kenapa saya lapor karena tidak ada niat baik ASL. Bahkan sudah somasi ASL Oktober 2021. Tapi akhirnya saya cabut laporan, bukan SP3 ya. Karena pada 20 January 2023 kerugian saya sudah dikembalikan ASL dan saya sudah memaafkan terlapor penggelapan atas nama ASL," tuturnya.

"Jadi Jangan bilang saya yang pinjam 3 miliar, saya demi Allah tidak pinjam sepeser pun. Tapi mengapa jaminan ini (BPKB) di tangan saya. Logika saja apa mungkin uang belum saya kembalikan 3 miliar tapi jaminan ini ada di tangan saya," lanjutnya.

4. Punya Banyak Bukti

Lady Marsella tak membiarkan tuduhan yang menudingnya sebagai penipu begitu saja. Ia pun mengatakan memiliki banyak bukti bahwa dirinya bukan lah seperti yang dituduhkan.

"Jangan langsung bilang saya pelaku, jangan langsung menuduh saya penipu. Tolong lah saya punya anak dan keluarga, saya juga punya karier yang masih panjang, jadi jangan fitnah sembarangan. Saya Alhamdulillah punya video dan bukti yang saya bisa saya buktikan sesuai tempat jam dan kejadian," tuturnya.

Sekadar informasi, kasus ini bermula dari rencana kerja sama antara perusahaan milik Lady Marsella, PT Marsella Cahya Permata dengan pihak ASL terkait proyek Surat Perintah Kerja (SPK) dana bansos Covid-19 DKI Jakarta senilai Rp 60 miliar.