Luna Maya dan Indro Cahyono Beri Penjelasan Soal Covid-19 yang Kontroversial, Ini Kata Dokter

Luna Maya dan Indro Cahyono Beri Penjelasan Soal Covid-19 yang Kontroversial, Ini Kata Dokter
Luna Maya © KapanLagi.com/Deki Prayoga

Kapanlagi.com - Beberapa waktu lalu, Luna Maya mengunggah video tentang virus Covid-19 di sosial media miliknya. Nggak sendiri, ia mengajak dokter Indro Cahyono untuk bicara banyak soal virus yang telah mewabah di seluruh dunia ini.

Konten itu lantas viral di berbagai media sosial, hingga menarik perhatian dr. Berlian Idriansyah Idris, dokter spesialis jantung yang juga seorang doktor. Ia mengkritik penjelasan Luna dan dokter Indro sebab ada sejumlah kekeliruan.

1. Berpotensi Bikin Masyarakat Meremehkan

© twitter.com/berlianidris

"Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan di video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-CoV-2 yg menyebabkan COVID-19, " tulis dokter Berlian dilansir dari akun Twitternya @berlianidris.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Menyebabkan Kematian

drh. Indro Cahyono © Youtube/Luna Maya

Berlian tidak setuju dengan pernyataan Indro bahwa tidak ada pasien meninggal hanya karena Covid-19.

"Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yang membuat gagal napas, bahkan kematian," tulisnya. Berlian juga mengaitkan jumlah total orang meninggal karena virus ini mencapai 496 di Indonesia.

3. Terlalu Meremehkan

© Youtube/Luna Maya

Berlian juga menganggap penjelasan mereka soal gejala yang dirasakan selama seminggu itu terlalu meremehkan.

"Ini seperti meremehkan spektrum gejala yang mungkin dialami, dari tidak bergejala sampai gagal napas. Mereka yang sembuh banyak yang melaporkan sesak yang menyiksa, dengan kemungkinan kerusakan paru permanen," lanjutnya.

4. Kritik Penjelasan Soal Antibodi

© Youtube/Luna Maya

Selain soal gejala, Berlian juga mengkritik tentang penjelasan antibodi. Menurut Indro, setelah dua minggu menderita Covid-19, pasien akan kebal terhadap virus yang sama. Berlian lantas jabarkan betapa pasien yang bahkan kembali positif Covid-19 setelah sembuh.

"Terbentuknya antibodi tidak menjamin kekebalan mutlak dari re-infeksi, ada yang dilaporkan kembali positif. Selain itu, makin banyak pasien sehat berusia muda yang meninggal karena reaksi sistem imun yang berlebihan," lanjut Berlian.

5. Sebagian Besar Pasien Sembuh?

Ia juga mempertanyakan statement Indro soal sebagian besar pasien Covid-19 sembuh. "Bila memang sebagian besar sembuh, kenapa hari ini, 16/4, dilaporkan angka kesembuhan 'hanya' 9.9% dari keseluruhan kasus terkonfirmasi?" tulis Berlian.

Ia juga menilai pernyataan Indro bahwa Covid-19 tidak seganas yang diberitakan media itu berpotensi bikin masyarakat abai. "Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 menyakitkan. Kalau tidak berbahaya, kenapa ada PSBB?" lanjutnya.

6. Angka yang Bisa Diselamatkan

© Youtube/Luna Maya

Dalam video tersebut dokter Indro juga bilang betapa hidup bukan soal angka dan statistik. Berlian berfokus pada angka yang bisa diselamatkan.

"Betul, karena itu satu nyawa pun sangat berharga, kita harus cegah agar tidak tertular. Sakit COVID-19 itu tidak enak, apalagi kalau sampai meninggal," tulisnya.

7. Catatan Dokter Berlian

Terakhir, Berlian tunjukkan dukungannya pada misi Luna dan Indro yang berupaya membuat masyarakat tidak panik. Namun ia memberi catatan.

"Luna menguatkan lagi bahwa yang meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yang diaminkan oleh drh. Indro. Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jangan panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tidak boleh abai. Dan jangan atas dasar yang salah," tutupnya.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending