1. Bungkus Mobil Pakai Plastik

Meski begitu, Parto tetap melakukan berbagai cara untuk melindungi barang berharganya dari ancaman air, termasuk membungkus mobil dengan plastik. “Jadi ide seketika aja, kan biasa cover mobil itu ada di atas. Gua beli waktu itu ada dua cover mobil dari plastik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa plastik tersebut menjadi solusi cepat untuk mencegah air merembes ke dalam mobil. “Jadi kita tutup, jadi kan nutup gitu. Itu Insyaallah cuma gak sampai masuk airnya, Insyaallah gak bocor. Kalo bocor ya tetep aja airnya masuk, plastiknya sih gak bocor gua yakin,” tambahnya.

Dibandingkan banjir besar tahun 2020, Parto merasa kali ini rumahnya lebih aman. “Untuk yang lainnya (wilayah lain di satu perumahan) mungkin separah tahun lalu, cuma buat kita tahun ini gak. Karena tahun 2020 itu ampe ke dalam rumah,” ujarnya.

2. Sampai Bolong

Parto Patrio © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Anak Parto, Amanda Caesa, turut menambahkan bahwa jembatan di sekitar kawasan rumah mereka sampai bolong akibat banjir. “Tapi yang tahun ini jembatannya sampe bolong,” kata Amanda.

Meski kondisi banjir terus berulang, Parto mengaku belum ada niatan untuk pindah rumah. “Gak ada, saya pikirannya belum ada pikiran saya,” tegasnya.

3. Sempat Terisolasi

Parto juga menceritakan bahwa mereka sempat terisolasi akibat banjir. “Gak bisa kemana-mana terisolasi, jadi kita gak bisa kemana-mana, walaupun kita tidak masuk rumah (airnya),” jelasnya.

Menurut Parto, salah satu penyebab banjir adalah kondisi tanggul di kawasan Kemang Pratama yang tak mampu menahan air. “Kali di Kemang Pratama itu udah lebar, tanggulnya juga udah dinaikin jadi 2 meter. Tapi ini kali jalanan kita di bawah, ini di tanggul 2 meter, ini masih tumpah,” tutupnya.