Raffi Ahmad Singgung Soal Kebiasaan Curhat dan Main Sindir di Media Sosial: Jangan Disamakan dengan Buku Diary!

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Raffi Ahmad Singgung Soal Kebiasaan Curhat dan Main Sindir di Media Sosial: Jangan Disamakan dengan Buku Diary!
Raffi Ahmad prihatin soal penggunaan media sosial zaman sekarang © KapanLagi.com/Bambang E Ros

Kapanlagi.com - Raffi Ahmad bersama Menteri Kominfo Johnny G Plate dan Ketum Siberkreasi Yosi Mokalu baru-baru ini berbincang-bincang mengenai etika bermedia sosial. Suami Nagita Slavina yang kini memiliki 42,5 juta followers di Instagram itu mengingatkan masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial dan jangan menyamakan fungsinya seperti buku diary.

"Tapi memang yang harus disadari oleh generasi sekarang sosial media itu bukan tempat mereka untuk curhat seperti buku diary. Itu yang harus disadari," ujar Raffi Ahmad saat live instagram di @kemenkominfo, Kamis (2/7).

"Mereka tuh tanpa tidak sengaja mungkin. Misal kang Yosi ketemu saya tiba-tiba Yosi (bilang) sebal banget nih tadi ketemu Raffi tapi dia tulis di sosial media. Nah itu kan salah," lanjutnya.

1. Pesan Raffi Ahmad Untuk Generasi Milenial

Hal itu yang harus disadari oleh masyarakat terutama untuk generasi milenial saat ini untuk lebih berhati-hati ketika curhat di media sosial karena dampaknya akan sangat besar.

"Sosial media itu adalah platform untuk umum, untuk kita gunakan untuk sesuatu yang energinya untuk masyarakat luas. Masyarakat pertama tuh basicnya dia harus tahu dulu bahwa sosial media mau Instagram, Twitter, YouTube, platform digital apapun itu jangan disamakan dengan diary buku hariannya dia," kata suami Nagita Slavina itu.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Media Sosial Memiliki Rekam Digital

Menteri Kominfo Johnny G Plate itu pun setuju dengan pernyataan Raffi Ahmad bahwa semua yang diunggah di media sosial memilik rekam jejak digital. Oleh karena itu Johnny G Plate kini sedang menargetkan RUU perlindungan data pribadi.

"Buku harian kalau ada yang salah tinggal kita coret atau kita sobek, bisa kita bakar dan kita pegang sendiri. Begitu ruang digitalnya salah, kita isi di sosial media maka ada rekam digital. Ini yang berbahaya makanya saya dari Keminfo sebagai menteri mendorong betul untuk menyelesaikan rencana undang-undang perlindungan data pribadi," pungkas Johnny G Plate.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending