Sahabat Sebut Tindakan Yudha Arfandi kepada Dante di Kolam Renang Hal yang Wajar

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Sahabat Sebut Tindakan Yudha Arfandi kepada Dante di Kolam Renang Hal yang Wajar
Sidang Dante © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Sidang lanjutan kasus kematian Andante Khalif Pramudityo alias Dante, putra dari pasangan Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Senin, 2 September 2024. Pada persidangan ini, terdakwa Yudha Arfandi menghadirkan lima orang saksi, salah satunya adalah sahabatnya, Karel Dominggus.

Karel Dominggus memberikan kesaksian mengenai insiden di kolam renang Palem, Duren Sawit, di mana Dante kehilangan nyawanya. Dalam persidangan, Karel mengaku telah melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan Yudha mengajarkan Dante berenang.

Ia menegaskan bahwa ia menonton rekaman tersebut atas inisiatifnya sendiri, bukan karena disuruh oleh Yudha. “Karena kemauan sendiri (bukan disuruh Yudha Arfandi). Saya ingin mengetahui kejadian maka melihat CCTV,” ujar Karel dalam sidang.

1. Kesaksian Sahabat

Sidang Dante © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Selama menyaksikan rekaman CCTV, Karel mendengar seorang perempuan yang menyebut tindakan Yudha membenamkan atau menenggelamkan Dante tidak wajar. Namun, Karel yang sudah bersahabat dengan Yudha sejak 2012, membantah bahwa sahabatnya itu memiliki niat jahat terhadap Dante.

"Enggak nyampai ke otak saya, enggak mungkin (Yudha mau menenggelamkan Dante) meskipun saya lihat (CCTV)," kata Karel, kepada hakim.

"Karena saya kenal baik sama saudara Yudha,” sambungnya.

Ketika ditanya lebih lanjut oleh Ketua Majelis Hakim, Immanuel, mengenai tindakan Yudha yang membenamkan Dante sebanyak 12 kali, Karel menjelaskan bahwa hal itu adalah bagian dari latihan pernapasan.

"Lalu yang bagian membenamkan dan membenamkan itu?" tanya Immanuel.

"Ya itu latihan pernapasan," jawab Karel

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Menilai Wajar

Meski mengakui bahwa Yudha melatih Dante dengan keras, ia tetap menilai tindakan tersebut wajar. "Saya anggap wajar," kata Karel.

"Saya jujur Yang Mulia," lanjut Karel.

Namun, kesaksian Karel menjadi semakin kontroversial ketika hakim Immanuel bertanya mengapa, jika metode tersebut wajar, Dante justru meninggal dunia. "Nah itu. Saya tidak mau menjawab. Saya punya hak tidak menjawab," tutur Karel.

Meski demikian, Karel menilai bahwa Yudha Arfandi memang melatih Dante berenang secara keras. Ia bahkan menyerupai kerasnya pelatih Dono berenang sama dengan Yudha Arfandi saat melatih Dante.

"Ini maksud Anda Yudha sama seperti pelatih Dono berenang, melatih (renang) dengan keras? Lalu setelah menonton CCTV, Anda menilainya wajar?" tanya Immanuel.

"Ini salah satu cara latihannya Arfandi," jawab Karel.

(kpl/far/phi)

Rekomendasi
Trending