Shahnaz, Ormas 'Berbahaya' Bubarkan Saja
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Makin maraknya bentrok antar organisasi massa akhir-akhir ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya dewasa. Harusnya perlu disadari bahwa adanya perbedaan pendapat itu hal yang wajar dalam negara yang majemuk ini. Dan penyelesaian masalahnya yang dihadapi pun seharusnya melalui jalur yang intelek, bukannya melalui cara-cara premanisme. "Sekarang yang perlu adalah penertiban. Nah, mungkin karena reformasi mereka menjalankan ke arah yang tidak jelas dan saya ngerinya jelang 2014 di mana Pemilu kembali. Saya terserah siapa presidennya, namun yang mesti diwaspadai adanya intrik-intrik di tengahnya," papar Shahnaz Haque saat ditemui di acara Tupperware Children Helping Children (TCHC) di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, beberapa waktu lalu."Dengan adanya ormas yang misi bagus tetapi protapnya enggak benar harus ditertibkan oleh pihak terkait. Dulu BIN (Badan Intelijen Negara) jamannya Soeharto enggak ada seperti ini. Bukan saya dukung dia, tapi cara menjalankan pemerintahannya belum ada yang seperti dia. Menterinya masih baik dari jaman Soeharto, kalau sekarang menterinya dagang sapi, bagi jatah. Jadi satu komando untuk menangani hal ini," lanjutnya. Shahnaz merasa yakin bahwa semuanya itu bisa diatasi jika pemerintah cepat tanggap akan situasi yang tengah terjadi dan mampu mengambil langkah yang tepat. Dan jika perlu, ormas yang bermasalah dibubarkan saja. "Tergantung tingkat bahayanya. Kalau enggak terlalu bahaya dibina, tapi kalau bahaya ya bubarkan. Tapi masa sih waktu kejadian bentrok FBR (Forum Betawi Rempug) di Rempoa enggak ada intel?" tanyanya. Untuk itu, istri drummer Gilang Ramadhan ini memberikan masukan agar masyarakat lebih diberdayakan lagi dalam bekerja, sehingga mereka lebih bisa berkarya secara nyata dari pada bergabung dengan organisasi massa hanya demi tujuan pemenuhan kebutuhan perut semata. "Kalau saya majukan entrepreneur, cari duit. Kalau misalnya mereka bekerja dan berkembang, maka tak akan mau mereka begitu (bentrok). Harusnya pemerintah jeli melihat hal ini, kan banyak UKM yang menyedot lapangan kerja," pungkasnya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/dis/bun)
Editor:
Anton
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement