Kapanlagi.com - Tak sedikit publik figur yang memiliki kemampuan khusus atau indra keenam mulai dari Soimah, Sara Wijayanto, hingga Prilly Latuconsina punya keistimewaan tersebut. Kemampuan yang dimiliki beberapa artis yang disebutkan tersebut dikenal sebagai indigo.
Umar Kudus menyebut dirinya seorang firasator. Sebenarnya kemampuan ini sangat berbeda namun sering disamakan dengan kemampuan indigo atau peramal.
"Peramal adalah seseorang yang menerawang atau, menebak berdasarkan mediator atau bisikan dari jin. Firasator itu intuisi atau perasaan atau naluri dalam merasakan sesuatu. Jadi sangat berbeda," ungkap Umar Kudus saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Jumat (3/9).
Umar menuturkan bagaimana dirinya mempunyai kemampuan tersebut. Semua berawal ketika ia dituduh tukang santet padahal keistimewaan ini memang sudah ia miliki dari garis keturunan.
"Cerita awal, tadinya sih saya nggak mau ekspos tapi akhirnya saya berani dengan memfirasati artis-artis tentang hal yang bakal terjadi, peristiwa yang juga akan terjadi di Indonesia. Alasannya karena ada pengalaman buruk saya pernah dituduh pernah memiliki pertanda tentang kematian seseorang saat itu saya dituduh sebagai orang yang menyantet yang meninggal tersebut," ujarnya.
Umar menjelaskan tentang asal usulnya. Ia berasal dari sebuah daerah di pulau Sulawesi. Ia juga menekankan bahwa kemampuan yang dimiliki dirinya diperdalam secara agama islam dan tidak ada ritual yang bertentangan dengan ajaran agama.
"Kebetulan saya keturunan dari darah biru dimana saya cucu generasi keenam dari Sultan di kampung saya, Buton, Baubau Sulawesi Tenggara. Jadi kakek saya menurunkan ilmu kebatinan pada anak dan cucunya. Disitu saya dilatih oleh bapak saya memperdalam keistimewaan ini secara islam. Nggak ada ritual atau hal yang menyimpang dari akidah," lanjutnya.
"Sejauh ini di dunia hiburan banyak ya. Kalau untuk ke depan yang akan terjadi saya nggak bisa menjabarkan, tapi yang saya rasakan saya beri gambaran, khususnya di dunia artis ada peristiwa yang akan berulang, itu akan terjadi kayak kasus prostitusi, narkoba, musibah. Kita manusia punya batasan, kalau dalam waktu dekat adalah hal umum aja yang selalu berulang," pungkasnya.
(kpl/irf/ums)