Wujud Syukur Perkembangan Putra Bungsunya, Asri Welas Bagikan Kacamata Gratis Untuk Penderita Katarak

Penulis: Rahmi Akbar Safitri

Diperbarui: Diterbitkan:

Wujud Syukur Perkembangan Putra Bungsunya, Asri Welas Bagikan Kacamata Gratis Untuk Penderita Katarak
Asri Welas (credit: KapanLagii.com/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Asri Welas selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, khususnya bagi putra bungsunya, Rayyan Gibran Ridha Rahardja yang mengidap katarak sejak lahir. Namun kini kondisi Gibran kian membaik.

Oleh karena itu, Asri Welas merasa sangat bersyukur melihat perkembangan anaknya itu. Dari apa yang dialami sang anak, rupanya membuat hati Asri Welas terketuk untuk membantu anak-anak lain penderita penyakit yang sama seperti anaknya.

Asri Welas mengadakan program bagi-bagi kaca mata gratis bagi anak-anak pra-sejahtera yang mengalami hal serupa. Tak tanggung-tanggung, ada sebanyak 2.025 kacamata yang akan dibagikan Asri.

"Gibran punya 2.025 kaca mata yang akan kita bagikan pada anak-anak pra-sejahtera. Gratis, kita udah numu 200 orang, masih banyak kaca matanya. Boleh deh nanti dm ke Asri Welas nanti akan kita arahin," ungkap Asri Welas saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/12).

"Kita masih punya ada 1800 lebih kaca mata untuk anak-anak yang lahir dengan katarak tapi untuk yang pra-sejahtera," lanjutnya.

1. Senang Lihat Perkembangan Anak

Selain itu, Asri juga menceritakan bagaimana kebahagiaannya melihat tumbuh kembang Gibran saat ini yang sudah bisa melakukan banyak hal.

"(Gibran) baik, kaca matanya udah turun lagi nanti kita cek, udah bisa berhitung udah bisa ngaji, hafal surah pendek, mau jadi imam dia, udah bisa baca juga," ujarnya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Kadang Merasa Sedih

Meski begitu, Asri tak menampik bahwa dirinya terkadang merasa sedih lantaran harus meninggalkan sang anak di rumah karena sibuk dengan urusan pekerjaan. Tapi untungnya Rayyan Gibran Ridha Rahardja sudah mengerti dan paham akan pekerjaan ibunya.

"Nah dia biasanya nyariin, dia limitnya 3 hari kalau aku nggak pulang rewel. Susah kita mau batasi pekerjaan apalagi pekerjaan kita nggak terbatas tapi sering ajak ngobrol anaknya sudah ngerti," tukasnya.

(kpl/irf/pit)

Reporter:

Irfan Kafril

Rekomendasi
Trending