Kapanlagi.com - Saat bertandang ke kamar penyanyi Tasya Tania, KapanLagi.com® mengamati deretan koleksi buku bacaan yang menjadi koleksinya. Waah, tenyata Tasya sangat suka baca novel!Kepada KapanLagi.com® pun, Tasya mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hobi membaca sejak duduk di bangku sekolah dasar. Di mana dirinya merasakan bahwa membaca adalah kebutuhan.Hobi membacanya pun berkembang, bahkan seiring  perkembangan dunia online, Tasya pun sempat mengikuti trend membaca secara online. Namun kebiasaan membaca secara online tersebut tidak bertahan lama. Tasya kembali kepada kebiasaan klasiknya, yakni membaca buku secara fisik.Tasya mengungkapkan, bahwa imajinasi dan khayalannya menjadi kurang terbangun bila ia membaca novel secara online.
 
"Iya, ternyata membaca novel secara online itu kurang membuat khayalan aku terealisasi, jadilah aku merasa harus memiliki buku fisiknya. Jadi deh aku mulai merasa, tiap ke mall berkewajiban beli buku/novel. Akhirnya sampai sekarang baru sadar udah numpuk banget novel koleksi aku," papar Tasya.

Dari deretan novel koleksinya yang tertata rapi di rak yang terdapat di kamarnya, kepada KapanLagi.com®, Tasya menunjukkan koleksi novel yang menjadi favoritnya. Tasya mengungkapkan genre kesukaannya yakni jenis dystopian."Kalo dari 'genre', aku suka novel-novel dystopian, yang ceritanya benar-benar bisa dibilang gak masuk akal. Menurut aku novel dystopian,  membuat aku berpikir 'Ohya.. bisa juga ya dunia kaya gini? Gimana ya kalo seperti ini? Gimana kalo seperti itu? Dan dari pikiran kecil bisa menjadi beratus-ratus lembar novel, keren banget gak sih," ujar Tasya.Secara khusus kepada KapanLagi.com®, Tasya juga menuturkan judul novel favorit dari novel dystopian yang menjadi miliknya. Ia mengatakan, novel dystopian yang aku suka banget adalah trilogi The Hunger Games dan Divergent. "Dari trilogi tersebut, yang paling aku suka adalah sequel ke-2 nya divergent yang berjudul Insurgent,"tuturnya.  

Penyanyi yang mempopulerkan lagu berjudul Bagiku (Cinta Tak Berbalas) ini juga menambahkan, bahwa dari kegemarannya membaca dan mengoleksi novel bergenre dystopian tersebut, ternyata memberikan manfaat yang bernilai baginya dalam menumbuhkan kreatifitas yang dibutuhkannya di dunia musik yang digelutinya."Somehow, kadang novel dystopian itu membuat aku lebih bisa mengkhayal, dan meningkatkan pola pikir. Walaupun kadang gak masuk akal, hehe!. Tapi ternyata berguna banget untuk karir musik aku dalam menulis lagu," pungkas Tasya.