Depbudpar, Depdiknas dan Metro TV Gelar 'Gebyar Wisata Nusantara 2007'

Penulis: Anton

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Metro TV, meluncurkan program acara 'Gebyar Wisata Nusantara 2007', Jumat (21/9) malam, pukul 20.00-21.00 WIB, bertempat di Grand Studio Metro TV, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi tersebut.

Siaran pers Depbudpar yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/9), menyebutkan bahwa 'Gebyar Wisata Nusantara 2007' merupakan ajang akbar kepariwisataan Indonesia menyambut sejumlah momen penting, yaitu hari pariwisata dunia, pencanangan logo 'Visit Indonesia Year 2008', program 'Kenali Negerimu Cintai Negerimu' dan 'Sapta Pesona'.

Selain itu, program acara ini juga menjadi penanda peluncuran film-film pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI dan materi kepariwisataan di situs internet Jardiknas.

Peluncuran program akbar 'Gebyar Wisata Nusantara 2007' tersebut dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, jajaran pejabat teras Depbudpar RI, pejabat Kadispar Daerah, organisasi/industri wisata, DPR, wartawan, komunitas ekspatriat dan undangan umum lainnya.

Program itu disiarkan selama satu jam penuh dan dibawakan oleh pembawa acara Tantowi Yahya dan Sarah Sechan serta pengisi acara band Cokelat, Tompi, Pastoo, Dewi Sandra, Olga Lidya dan grup lawak Bajaj, yang membawakan beragam acara menarik dan seru.

Sebelumnya, Direktur Promosi Dalam Negeri Depbudpar Titien Sukarya mengatakan, 'Gebyar Wisata Nusantara 2007' merupakan salah satu upaya Depbudpar dalam memberikan wadah bagi Pemerintah Daerah, termasuk pula pelaku bisnis pariwisata daerah untuk melakukan promosi pariwisata secara nasional.

Selain itu, telah diciptakan pula 'Kemilau Nusantara', berupa kegiatan parade budaya, yang digelar setiap September di kota Bandung, Jawa Barat.

"Sedangkan wadah berpromosi untuk kewilayahan dimunculkan sejumlah even, seperti: 'Kemilau Sumatera', 'Kemilau Bali-Nusa Tenggara', maupun 'Borneo Extravaganza'. Melalui promosi kewilayahan itu Pemda dalam satu wilayah, misalnya se-Sumatera, bisa melakukan sinergi untuk melakukan promosi intra-provinsi dalam even Kemilau Sumatera," kata Titien, seperti dikutip situs Depbudpar, www.budpar.go.id.

Dikatakan pula bahwa untuk mendorong berkembangnya pariwisata Nusantara pemerintah telah melakukan berbagai upaya, selain menciptakan wadah promosi, juga mengajak media massa dan rekan-rekan pers untuk aktif menginformasikan daerah tujuan wisata (DTW) yang menarik di tanah air.

Makin meluasnya informasi mengenai daerah-daerah yang menarik tersebut akan mendorong minat masyarakat untuk mengunjungi obyek-obyek wisata nusantara.

"Strategi lain yang tidak kalah penting adalah membangun partisipasi masyarakat, antara lain membangkitkan wisata kampus, wisata remaja yang hasilnya nanti mereka akan membuat jaringan serta menjadi motivator-motivator untuk mendorong kegiatan wisata domestik," kata dia.

Data Depbudpar menyebutkan jumlah wisatawan Nusantara tahun 2005 mencapai 213,3 juta perjalanan dengan pengeluaran sebesar Rp 77,51 triliun.

Sedangkan tahun 2006 jumlah wisatawan Nusantara yang mengadakan perjalanan sebanyak 216,5 juta dengan pengeluaran mencapai Rp 78,6 triliun. 

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(*/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending