1. Tidak Ada Masalah

Rizki pun juga menyebut tak ada yang dipermasalahkan dari kedua belah pihak atas putusan perceraian tersebut. Termasuk untuk masalah hak asuh, keduanya sepakat akan membesarkan anak mereka berdua.

"Nggak ada mempermasalahkan hak asuh ya, benar-benar nggak ada yang dipermasalahkan itu adalah titipan yang harus dijaga," ujarnya.

2. Jalan Terbaik

Hal tersebut menurut Rizki bukanlah masalah meski ia dan Nadya sudah tidak berstatus sebagai pasangan suami istri lagi. Tak lupa ia pun meminta doa yang terbaik karena memang keputusan tersebut adalah jalan terbaik bagi mereka berdua.

"Iya pasti, pasti ngurus anak bareng-bareng biarpun status berbeda. Ya mudah-mudahan doain yang terbaik buat kita, ini jalan terbaik buat dua-duanya," tukasnya.

3. Hak Asuh Anak

Rizki DA dalam gugatannya tak menuntut apa-apa selain perceraian. Makanya, pihak pengadilan memutuskan hak asuh anak mereka jatuh pada Nadya Mustika, mengingat usia anak tersebut yang masih kecil.

"Anak ditetapkan ke ibunya," ucap Mustofa, Humas Pengadilan Agama Bandung saat melakukan wawancara virtual dengan awak media, Jumat (10/12).

Rizki DA sendiri juga tak mempermasalahkan soal hak asuh yang diputus pengadilan jatuh pada mantan istrinya. Mengingat, dalam gugatannya Rizki DA hanya ingin bercerai dan tak memasukkan gugatan harta ataupun hak asuh anak.

4. Tidak Cocok

Pengajuan permohonan cerai Rizki DA sendiri sudah masuk pada tanggal 23 November 2021 di Pengadilan Agama Bandung. Setelah ramai simpang siur alasan perceraian Rizki yang sempat menuding kalau baby Syaki bukan darah dagingnya, Mustofa selaku Humas Pengadilan Agama Bandung mengungkap fakta sebenarnya.

"Alasannya karena sudah tidak ada kecocokan, sudah tidak ada saling pengertian satu sama lain. Itu garis besarnya, tapi secara detailnya kan nanti dalam persidangan akan terungkap," kata Mustofa dalam konferensi pers virtual soal perceraian Rizki DA dan Nadya Mustika, seperti dilansir dari Insertlive.

5. Talak

Dari pengakuan Mustofa, diketahui kalau Rizki DA sudah beberapa kali menjatuhkan talak ke Nadya. Namun hal itu tidak dianggap sah lantaran tidak diucapkan di sidang seperti prosedur yang berlaku.

"Kalau di pengadilan kan apa yang dikatakan di luar pengadilan itu tidak dianggap ada perceraian. Jadi perceraian dianggap sah setelah ada putusan pengadilan dan suami sudah menjatuhkan talak di depan sidang," ungkapnya.

"Kalau dalam surat permohonannya dijelaskan itu ada sudah dua kali dijatuhkan talak akibat ada perselisihan. Tapi itu nggak dianggap sebagai suatu perceraian resmi. Karena sekarang kan yang resmi itu di pengadilan, nggak ada istilah talak berapapun suami mengucapkan talak itu nggak dianggap," sambungnya.