Demi Bikin Film Bung Hatta, Erwin Arnada Riset Hingga Ke Belanda

Penulis: Rifky Rifanda Sakti

Diperbarui: Diterbitkan:

Demi Bikin Film Bung Hatta, Erwin Arnada Riset Hingga Ke Belanda Bung Hatta @Istimewa

Kapanlagi.com - Tak lama lagi film tokoh proklamator Indonesia, Muhammad Hatta akan diproduksi. Rencananya film yang disutradarai oleh Erwin Arnada dan penulis skenario Salman Aristo ini mulai digarap pada bulan Februari 2015 mendatang. Agar filmnya tidak menyimpang, Erwin melakukan riset dengan mengunjungi beberapa lokasi yang pernah dikunjungi M. Hatta di Belanda.
Selama sepuluh hari berada di negeri Kincir Angin tersebut, mereka tidak menemukan hambatan. Mereka memperoleh ijin masuk ke Ridderzaal Tweede Kamer Binnenhoff , Den Haag, tempat diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) sepanjang bulan Agustus dan November 1949.
Di gedung tersebut, Bung Hatta memimpin delegasi Indonesia demi memperjuangkan kedaulatan negara. Yang akhirnya, diberikan oleh pemerintah Belanda kepada Indonesia, langsung dari Ratu Juliana pada 27 desember 1949.

Erwin dan Salman ketika melakukan riset film di Belanda @KapanLagi.comErwin dan Salman ketika melakukan riset film di Belanda @KapanLagi.com

"Hanya tamu negara dan undangan khusus yang bisa masuk ke ruang tempat KMB itu. Bureau Beheer Grafelijke Zalen yang memberikan ijin kepada tim riset film Bung Hatta untuk mencari data dan memotret isi ruangan untuk kepentingan akurasi sejarah dalam film HATTA," ungkap Erwin Arnada melalui surat elektronik, Jumat (21/11).
Salman juga mengungkapkan, jika momen ini benar-benar sangat berharga bagi kelengkapan data untuk film mereka. "Ini kesempatan langka. Sebuah kehormatan untuk merasakan langsung apa yang terjadi di tahun 1949. Rasanya seperti memasuki ruang dan waktu di masa Hatta bersama delegasinya berjuang untuk kedaulatan Indonesia dengan kepiawaian negoisasinya," tambahnya.
Erwin dan Salman ketika melakukan riset di Belanda @KapanLagi.comErwin dan Salman ketika melakukan riset di Belanda @KapanLagi.com

Ide membuat film Muhammad Hatta ternyata disambut baik oleh lembaga-lembaga riset yang didatanginya. Yang mengejutkan Erwin adalah, di museum Bronbeek Museum Arnheim, mereka menemukan buku INDONESIE VRIJ, INDONESIA MERDEKA, cetakan tahun 1928.
Menurutnya, buku ini dipakai sebagai bahan pledoi (pembelaan diri) Bung Hatta di Pengadilan Belanda, tahun 1928. "Ini arsip yang sangat penting untuk memahami apa yang diperjuangkan Hatta untuk bangsanya. Kami kesulitan menemukan naskah aslinya di Indonesia. Dan ternyata tersimpan baik di museum Bronbeek," pungkas Erwin.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/hen/fnd)

Rekomendasi
Trending