Kapanlagi.com - Penangkapan Ketua PARFI Aa Gatot Brajamusti di Mataram pada 29 Agustus 2016 lalu memang mengejutkan. Aa Gatot ditangkap bersama beberapa orang, termasuk Reza Artamevia, saat diduga melakukan pesta sabu-sabu di kamar hotel.

Ervy, salah satu anggota PARFI menceritakan ketegangan yang terjadi saat penggerebekan itu terjadi. "Emang pas kejadian di sana saya sempet ditawan. Saya juga baru tahu bahwa kamar Aa satu lantai sm saya," tuturnya saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (30/8).

Saat dirinya hendak masuk ke lantai kamarnya, ia ditahan cukup lama. Namun, karena kesal ia pun bertanya dan berujung ikut diinterogasi.

"Saya duduk, lama-lama saya pegel kan. Terus saya tanya, 'Ada apa ini? Saya perlu tahu. Saya warga negara Indonesia. Tolong mana komandannya?'. Saya lari ke dalam, saya udah lihat ruang Aa udah diacak- cak. Di dalam itu udah gak jelas. Saya langsung down. Saya gak pernah bayangkan itu, udah gak bisa ngomong saya. Tapi abis itu saya dibebaskan. Saya kan cm lewat, lihat ramai.

Usai menang kongres, Gatot diciduk karena sabu-sabu/©KapanLagi.com®/Budy Santoso

"(Aparat kepolisian) Merekanya cuek tuh, terus komandannya keluar, nah dia tarik saya ke dalam. Terus diinterogasi, ya terus udah lah," lanjutnya.

Ervy sangat kaget melihat penggerebekan ini. Tapi, dalam hatinya ia punya prasangka jika hal ini adalah sebuah agenda tersembunyi. "Ada pesaing besar. Kita tahu sendiri Aa mungkin ada yang gak suka. Atau ada musuh-musuh dia. Tiba-tiba dimenangkan, jadi sakit hati," ujarnya membuat dugaan.

Ia juga membenarkan bahwa Reza Artamevia ada di sana juga. "Ya ada itu (Reza). Iya. Langsung (ditahan)," tandasnya singkat.

Berita Foto

+8

Sebelum Tertangkap Pesta Sabu, Gatot Brajamusti Jadi Ketua PARFI