Kunjungi KPI, Reza Berharap Tak Ada Korban Indra Bekti Lagi

Penulis: ahmat effendi

Diperbarui: Diterbitkan:

Kunjungi KPI, Reza Berharap Tak Ada Korban Indra Bekti Lagi Reza Pahlevi - Indra Bekti ©KapanLagi.com

Kapanlagi.com - Presenter Indra Bekti menanggapi laporan Reza Pahlevi ke kepolisian karena merasa dilecehkan dan diancam dibunuh dengan melapor ke KPI. Indra merasa nama baiknya dicemarkan, dan melaporkan tujuh televisi yang menayangkan berita tentang Reza karena dianggap terlalu vulgar ke KPI.
Melihat tindakan Indra tersebut, gantian Reza Pahlevi yang mendatangangi Komisi Penyiaran Indonesia. Dengan ditemani kuasa hukumnya, Reza menyatakan keberatan dengan tindakan Indra yang seolah mencoba mengontrol berita.
"Jadi kita sebagai korban ada perihal lain untuk membatasi tanda kutip tidak boleh menayangkan atau dikontrol penyiaran, kita punya hak untuk menginformasikan dari media ke masyarakat. Saya minta untuk berbuat adil, silakan kalau mau mengcounter, memberi pembelajaran juga agar hal ini tidak terulang lagi," ujar Priyo Jatmiko, kuasa hukum Reza Pahlevi di kantor KPI Pusat, di Jalan Gajah Mada, JakartaBarat, Selasa (9/2/2016).

Reza Pahlevi berharap tak ada lagi korban Indra Bekti. ©KapanLagi.com/Adi Abbas NugrohoReza Pahlevi berharap tak ada lagi korban Indra Bekti. ©KapanLagi.com/Adi Abbas Nugroho

Merasa sebagai korban Indra Bekti, Reza memang berharap dengan adanya pemberitaan maka tidak akan ada lagi korban lain. Selain itu Reza juga mengungkap bahwa dirinya bukan satu-satunya korban, dan Indra bahkan sempat meminta dicarikan brondong.
"Sangat menyayangkan, kami melalui mass media agar bisa dipahami. Kita komplain kalau ada pembatasan informasi. Mencegah agar tidak terulangi lagi," tutur Priyo.
Di sisi lain, pihak Indra Bekti merasa dibunuh karakternya sebagai seorang selebriti. Selain itu mereka beralasan LGBT tak sebaiknya digulirkan melalui media karena banyak anak yang bisa menonton dan itu bukan pesan positif.
Namun Reza sebagai seorang korban tetap berharap ada keadilan, dan dengan disiarkan melalui media ada kontrol sosial sehingga tak ada lagi tindakan tak senonoh seperti yang mereka adukan. Bukan hanya itu saja, kebebasan pers dalam pemberitaan tidak seharusnya dikekang begitu saja.
"Kalau menurut saya, sangat menyayangkan supaya tidak ada korban lagi, saya yakin setelah ini pasti ada korban lagi," tandas Reza.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/hen/sjw)

Editor:

ahmat effendi

Rekomendasi
Trending