Soal Foto Al Dukung Ahok, Fotografer: Dhani Nggak Anggap Serius

Diperbarui: Jumat, 18 Maret 2016 10:24 WIB Diterbitkan: Sabtu, 12 Maret 2016 23:15 WIB

Ahmad Dhani © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto

Kapanlagi.com - Apapun yang terjadi dalam lingkaran kehidupan Ahmad Dhani memang selalu menarik untuk disimak. Lebih lagi setelah mantan suami Maia Estianty itu memilih terjun ke politik dengan ikut dalam bursa Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti. Hanya saja baru-baru ini justru beredar foto Al Ghazali memegang kertas yang mendukung sosok Incumbent, Gubernur Ahok.Dalam foto yang beredar dan jadi perbincangan luas netizens itu, Al terlihat memegang kertas bertuliskan 'Saya anak Ahmad Dhani. Saya pilih Ahok'. Tentu saja netizens langsung gempar. Mengapa Al malah memberikan dukungan pada Ahok bukannya Dhani? Namun kamu tak perlu emosi dulu, karena foto yang beredar itu adalah editan atau hoax (tipuan).

Inilah foto asli dan editan Al Ghazali © KapanLagi.com®/Rasel Ambarita

Yap, karena foto yang asli rupanya bertuliskan 'Happy 11th B'Day KapanLagi.com®'. Benar, foto itu diambil oleh fotografer KapanLagi.com® bernama Rasel Ambarita yang sengaja memotret putra sulung Dhani itu dalam perayaan HUT KapanLagi.com® tahun 2014 silam."Iya tadi itu mendadak rame di socmed (soal foto Al). Cuma ketawa aja sih, kan udah tahu kalau editan. Abis liat foto itu, langsung diobrolin sama temen-temen di KapanLagi.com® dan kontak mas Dhani," cerita Rasel.

Selain Al, Safeea juga sempat difoto di kesempatan yang sama © KapanLagi.com®/Rasel Ambarita

Rasel pun memberitahu jika bos Republik Cinta Manajemen (RCM) itu tak ambil pusing soal foto hoax Al yang mendukung Ahok. "Mas Dhani sih nggak anggep terlalu serius ya. Cuma langsung ngetwit aja," lanjutnya.Senada seperti yang diungkapkan Rasel, Dhani memang memposting pendapatnya di akun Twitter @AHMADDHANIPRAST siang tadi. Secara singkat Dhani menulis, 'Foto diedit-edit sesuai dengan maunya. Pemimpin idolanya juga diedit-edit supaya kelihatan bagus. Hidup dalam dunia fantasi'.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/aia)

Editor: