Tahun 2010, pinggiran Paris makin kacau. Distrik 13 atau B13 sudah berubah jadi ghetto penuh kriminal, dipagari tembok tinggi sama pemerintah biar ga 'menular' ke kota. Tanpa sekolah, polisi, atau fasilitas layak, warga cuma bisa bertahan hidup di tengah geng- geng brutal yang berkuasa. Salah satunya Leïto, pemuda pemberontak yang berani ngelawan geng narkoba pimpinan Taha. Tapi tindakannya bikin nyawa adiknya, Lola, jadi taruhan.

Di sisi lain, ada Damien Tomaso, polisi rahasia yang jago tempur. Setelah sukses dalam misi berbahaya, dia dapet tugas lebih gila: menyamar masuk ke B13 buat ngehentikan bom nuklir yang katanya bakal meledak dalam 24 jam. Masalahnya, bom itu ada di markas Taha, ditempelin langsung ke roket yang ngarah ke Paris, dan Lola ikut disandera di situ.

Keadaan maksa Damien dan Leïto kerja bareng, walaupun mereka ga saling percaya. Mereka harus ngadepin geng bengis, pengkhianatan, sampai duel melawan monster penjaga bom. Tapi semakin dalam mereka masuk ke pusaran konflik, semakin jelas bahwa ancaman terbesar mungkin bukan cuma datang dari geng jalanan, melainkan dari pihak pemerintah sendiri yang punya agenda tersembunyi.

Di tengah waktu yang terus berjalan, Damien mulai ragu siapa yang benar: pemerintah yang dia bela, atau Leïto yang keras kepala tapi kelihatannya tahu rahasia besar dibalik misi ini. Apakah mereka bisa menyelamatkan B13 tanpa jadi korban konspirasi tingkat tinggi? Atau justru mereka berdua cuma pion dalam permainan politik kotor yang lebih besar?

Penulis Artikel: Fannisa Nasywaa Anandita.