HONEST THIEF: Ketika Liam Neeson Jadi Perampok Bank yang Ingin Tobat, Tapi Malah Dikhianati FBI Sendiri

Halo KLovers, kali ini saya mau bahas salah satu film aksi yang bisa bikin kamu geregetan tapi juga simpati pada tokoh utamanya. Judulnya Honest Thief, film garapan Mark Williams yang rilis tahun 2020 dan dibintangi aktor laga legendaris Liam Neeson. Yap, kali ini Neeson bukan lagi ayah yang mencari anaknya seperti di Taken, tapi berperan sebagai mantan marinir sekaligus perampok bank yang ingin hidup jujur. Terdengar unik, kan? Tapi tenang, film ini tetap punya aksi khas Neeson yang tegas, nekat, dan penuh ledakan.

Cerita Honest Thief dimulai dengan sosok Tom Dolan, mantan ahli bahan peledak di Korps Marinir Amerika Serikat. Setelah keluar dari militer, bukannya memilih hidup normal, Tom justru memakai keahliannya untuk merampok bank. Ia sangat cerdas, rapi, dan cepat, sampai-sampai publik menjulukinya 'In-and-Out Bandit', karena selalu masuk dan keluar tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Tapi segalanya berubah ketika ia bertemu Annie Wilkins, seorang mahasiswi pascasarjana psikologi yang bekerja di unit penyimpanan tempat Tom menyembunyikan uang hasil rampokannya. Dari situ, hubungan mereka berkembang jadi asmara yang tulus. Annie sama sekali tidak tahu kalau pria yang ia cintai sebenarnya perampok legendaris. Nah, di sinilah dilema dimulai.

Tom Ingin Menebus Kesalahan

Setahun menjalin hubungan, Tom mulai merasa bersalah. Ia ingin menebus kesalahannya dan hidup jujur bersama Annie. Akhirnya ia mengambil keputusan berani: menyerahkan diri ke FBI dan mengembalikan semua uang hasil rampokannya. Tapi niat baiknya justru jadi bumerang.

Agen senior Sam Baker seharusnya menangani kasus itu, tapi karena sibuk, ia mengirim dua agen muda: John Nivens dan Ramon Hall. Saat Tom mengaku dan memberi tahu lokasi uang curiannya, dua agen ini malah tergoda. Setelah memastikan ceritanya benar, mereka mencuri uang tersebut dan berencana menyingkirkan Tom agar rahasia itu aman.

Sayangnya, rencana mereka tidak mulus. Dalam kekacauan di hotel, Baker justru datang dan tewas tertembak oleh Nivens. Situasi makin panas karena Tom dan Annie harus kabur setelah jadi target. Dalam pelarian itu, Tom akhirnya jujur pada Annie, mengaku bahwa semua uang yang ia simpan adalah hasil merampok bank. Tapi alasannya bukan karena serakah, melainkan karena dendam pribadi terhadap perusahaan tempat ayahnya dulu bekerja. Perusahaan itu memperlakukan sang ayah secara tidak adil hingga membuatnya depresi dan bunuh diri.

Kamu mungkin akan merasa kasihan pada Tom di bagian ini, KLovers. Ia bukan penjahat haus uang, tapi seseorang yang kehilangan arah dan akhirnya terjebak dalam kejahatan.

Namun, niat baik untuk menebus dosa malah membuatnya harus menghadapi agen FBI korup yang ingin membunuhnya. Saat Tom mencoba melindungi Annie, sang kekasih malah nekat kembali ke tempat penyimpanan untuk mengambil rekaman CCTV yang bisa membuktikan bahwa Nivens dan Hall bersalah. Sayangnya, ia tertangkap dan dipukul hingga pingsan oleh Nivens.

Tom Mencari Cara Untuk Membersihkan Namanya

Tom pun datang menyelamatkannya, membawa Annie ke rumah sakit sambil mencari cara membersihkan namanya. Di sisi lain, Agen Sean Meyers, rekan Baker yang meninggal, mulai curiga karena cerita dua agen muda itu tidak masuk akal. Meyers mulai menyelidiki diam-diam dan perlahan menyadari kalau Tom mungkin berkata jujur.

Dari sini, film berubah jadi permainan kucing dan tikus. Tom menggunakan keahliannya sebagai mantan marinir untuk membalik keadaan. Ia menyerang rumah Hall dan memaksa pria itu menyerahkan rekaman CCTV serta lokasi persembunyian Nivens. Tapi rencana jadi rumit karena Nivens berencana membunuh Annie di rumah sakit. Tom segera bergerak menyelamatkannya, dan terjadilah adegan kejar-kejaran serta ledakan yang khas film Liam Neeson.

Bagian klimaksnya lumayan memuaskan. Tom membuat jebakan untuk Nivens dengan mengatakan bahwa di bawah kursi mobilnya ada bom tekanan (IED). Panik, Nivens langsung memanggil tim penjinak bom. Tapi ternyata, bom itu palsu. Di saat bersamaan, Agen Meyers datang dan menangkap Nivens, lengkap dengan uang hasil curian di mobilnya.

Pada akhirnya, Tom menyerahkan diri ke FBI. Meyers, yang sudah tahu kebenaran, berjanji akan membantu meringankan hukumannya. Ia bahkan mengatakan kalau dalam situasi berbeda, Tom mungkin bisa jadi agen FBI yang hebat. Ending ini terasa manis sekaligus menyedihkan, karena meski Tom akhirnya jujur, keputusannya harus dibayar mahal.

Untuk kamu yang penasaran soal akting, Liam Neeson lagi-lagi tampil solid. Ia berhasil menampilkan sisi lembut sekaligus garang dalam satu karakter. Chemistry-nya dengan Kate Walsh terasa hangat dan alami, bikin penonton percaya bahwa alasan Tom berubah memang karena cinta. Sementara Jai Courtney yang berperan sebagai agen Nivens berhasil jadi sosok antagonis yang bikin kesal, dan Jeffrey Donovan sebagai Agen Meyers memberi keseimbangan lewat perannya yang bijak tapi tegas.

Dari sisi aksi, film ini tidak seintens Taken, tapi tetap punya momen seru, terutama saat adegan kejar-kejaran mobil dan ledakan. Naskahnya juga cukup sederhana, mudah diikuti, dan punya pesan moral yang kuat: tidak ada jalan pintas menuju kebaikan. Meski kamu ingin memperbaiki kesalahan, dunia tidak selalu akan mempermudahnya.

Kalau bicara soal performa di box office, Honest Thief tergolong sukses untuk ukuran film menengah. Film ini meraih USD 32,6 juta atau sekitar Rp 543,1 miliar secara global, dengan USD 14,2 juta atau sekitar Rp236,6 miliar berasal dari Amerika Serikat dan Kanada. Pada minggu pertama penayangan, film ini bahkan sempat memuncaki box office, meski kemudian turun setelah hadirnya film horor Come Play.

Secara keseluruhan, Honest Thief adalah tontonan yang cocok buat kamu yang suka film aksi dengan sentuhan drama dan moralitas. Tidak sebrutal film aksi pada umumnya, tapi cukup menegangkan dengan alur yang solid dan pesan yang menyentuh.

Jadi, KLovers, kalau kamu ingin lihat sisi lain Liam Neeson sebagai 'perampok jujur' yang berjuang menebus masa lalunya, Honest Thief wajib kamu masukin ke daftar tontonan weekend kamu. Film ini membuktikan bahwa bahkan seorang pencuri pun bisa punya hati, asal berani mengakui kesalahan dan berjuang memperbaikinya.