Six (Ryan Gosling) adalah seorang agen rahasia yang bekerja dalam unit paling tertutup di CIA. Identitasnya hampir tidak diketahui siapa pun, bahkan oleh orang orang yang bekerja dalam lembaga itu sendiri. Sejak awal direkrut, Six dilatih menjadi pembunuh paling efektif yang dimiliki CIA. Hidupnya berpindah dari satu misi ke misi lain tanpa jeda. Ia tidak punya keluarga, tidak punya teman dekat, dan tidak punya masa depan selain mengikuti perintah atasan. Keahliannya dalam bertarung dan meloloskan diri membuatnya menjadi legenda di antara para agen, meski namanya mungkin tidak pernah tercatat secara resmi.

Suatu hari, Six dikirim menjalankan misi yang tampak sederhana. Ia ditugaskan untuk menghabisi seorang target dalam sebuah pesta besar. Namun ketika misi berlangsung, Six menemukan sesuatu yang tidak ia duga. Target yang ia kejar ternyata adalah agen lain dalam program yang sama dengannya, bernama Four. Sebelum meninggal, Four memberikan sebuah benda kecil kepada Six. Benda itu berisi data rahasia yang memperlihatkan kebusukan dalam tubuh CIA sendiri. Data tersebut menunjukkan bahwa Carmichael (Regé Jean Page), salah satu petinggi CIA yang ambisius, terlibat dalam berbagai operasi gelap yang tidak pernah dilaporkan.

Sejak menemukan data itu, posisi Six berubah total. Dari seorang agen kepercayaan, ia justru menjadi buruan utama. Carmichael tidak ingin kebenaran terungkap. Untuk menyingkirkan Six, ia menyewa seseorang yang tidak mengenal batas moral, Lloyd Hansen (Chris Evans). Lloyd adalah mantan agen CIA yang dipecat karena metode kerjanya terlalu brutal, tetapi bagi Carmichael, Lloyd adalah solusi paling cepat untuk membungkam Six. Lloyd tidak peduli dengan aturan atau kehormatan. Ia hanya peduli pada hasil dan menikmati kekacauan yang ia ciptakan.

Six melarikan diri membawa data itu sambil mencoba mencari cara untuk mengungkap kebenaran. Namun pelariannya tidak mudah, karena Lloyd langsung mengumumkan hadiah besar bagi siapa pun yang bisa menangkap atau membunuh Six. Dalam waktu singkat, para pembunuh bayaran dari berbagai negara mulai bergerak. Mereka menyerbu kota kota besar, melacak keberadaan Six, dan menimbulkan kehancuran di mana mana. Six harus bergerak cepat dan terus berpindah tempat untuk menghindari kejaran mereka.

Dalam pelarian itu, Six tidak benar benar sendirian. Ia mendapat bantuan dari Dani Miranda (Ana de Armas), seorang agen CIA yang akhirnya menyadari bahwa Six tidak bersalah. Dani awalnya hanya mengikuti perintah atasan, tetapi setelah mengetahui siapa yang sebenarnya berada di balik kekacauan itu, ia memilih berpihak pada Six. Kehadiran Dani menjadi titik balik dalam pelarian tersebut. Ia membantu Six bertahan, memberikan akses, dan membantu mencari cara untuk membuka kedok Carmichael.

Di tengah tekanan itu, Six juga harus menghadapi masa lalunya, yaitu hubungan emosional dengan Claire (Julia Butters), keponakan dari mantan mentornya Fitzroy (Billy Bob Thornton). Claire adalah satu satunya orang yang membuat Six terlihat lebih manusiawi. Gadis itu pernah dirawat oleh Fitzroy dan Six diminta untuk menjaganya ketika Fitzroy sibuk dengan tugas lain. Claire melihat Six sebagai sosok pelindung yang ia percaya, sementara Six merasa bahwa Claire adalah alasan mengapa ia masih punya sisi baik dalam dirinya. Ketika Lloyd mengetahui hubungan itu, ia menculik Claire untuk memancing Six keluar dari persembunyian.

Six menyadari bahwa perang ini tidak hanya tentang dirinya. Ia harus menyelamatkan Claire dan membongkar kebusukan Carmichael sekaligus. Dengan kemampuan bertarung dan kelincahannya, Six memulai perjalanan dari satu kota ke kota lain, menghadapi para pemburu yang datang tanpa henti. Dani tetap setia mendampinginya meski mereka tahu bahwa semakin lama, ancaman yang mereka hadapi semakin besar.

Sementara itu, Lloyd semakin nekad. Ia menghancurkan apa pun yang menghalangi jalannya. Ia tidak peduli berapa banyak korban yang harus jatuh. Bagi Lloyd, ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi permainan berbahaya yang membuatnya semakin bersemangat. Konfrontasi antara Six dan Lloyd menjadi salah satu momen paling intens dalam kisah ini. Mereka berdua saling mengincar dengan cara yang berbeda. Six mengandalkan kecerdasan dan latihan bertahun tahun, sementara Lloyd mengandalkan kekerasan tanpa aturan.

Pengejaran itu akhirnya membawa mereka pada titik akhir. Six harus menentukan apakah ia akan kabur seumur hidup atau menghadapi Lloyd dan Carmichael secara langsung. Dengan bantuan Dani, ia menyusun rencana untuk menyelamatkan Claire sekaligus mengungkap data rahasia yang memperlihatkan kejahatan Carmichael. Namun tentu saja, Lloyd tidak akan membiarkan itu terjadi begitu saja.

Ketegangan memuncak ketika Six dan Lloyd akhirnya berhadapan dalam pertarungan yang tidak lagi melibatkan senjata modern atau strategi rumit. Pertarungan itu menjadi simbol dari dua dunia yang bertolak belakang. Dunia Lloyd yang penuh kekejaman dan dunia Six yang mencoba tetap memegang sedikit sisi kemanusiaan yang tersisa. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Dan apakah data yang disimpan Six cukup kuat untuk mengguncang struktur CIA?

Pertanyaan lain muncul. Apakah Six bisa menyelamatkan Claire sebelum Lloyd atau para pemburu lain menemukannya terlebih dulu? Bagaimana nasib Dani yang kini menentang perintah atasannya? Dan apakah kebenaran yang dipegang Six akan benar benar membuka kedok Carmichael atau justru membuatnya semakin terpojok?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel