Pada tahun 1963, Aibileen Clark, seorang pekerja rumah tangga kulit hitam di Jackson, Mississippi, bekerja untuk seorang sosialita bernama Elizabeth Leefolt. Ia merawat putri Elizabeth yang berusia dua tahun, Mae Mobley, yang sering diabaikan secara emosional oleh ibunya.

Sahabat terbaik Aibileen, Minny Jackson, bekerja untuk Mrs. Walters dan putrinya yang manipulatif, Hillary 'Hilly' Holbrook, pemimpin kelompok sosialita perempuan di kota itu.

Sahabat Elizabeth dan Hilly, Eugenia 'Skeeter' Phelan, adalah seorang wanita lajang yang bercita-cita menjadi penulis. Sebagai lulusan baru Universitas Ole Miss, Skeeter sempat ditolak oleh Elaine Stein, editor dari Harper and Row di New York City.

Setelah mendapatkan pekerjaan menulis kolom rumah tangga di surat kabar lokal, ia mulai menyaksikan secara langsung rasisme sistemik dan perlakuan merendahkan terhadap para pembantu rumah tangga kulit hitam.

Hilly bersikeras memasang kamar mandi terpisah khusus untuk para pembantu. Sementara itu, ibu Skeeter, Charlotte, memberitahunya bahwa pembantu lama keluarga mereka, Constantine, telah berhenti, meski Skeeter tidak mempercayainya. Ia kemudian memutuskan untuk menulis buku berisi wawancara dengan para pembantu, demi mengungkap pengalaman pahit mereka.

Di sisi lain, Minny dipecat oleh Hilly karena menggunakan kamar mandi dalam rumah saat terjadi tornado. Dengan dendam, Hilly menyebarkan fitnah bahwa Minny mencuri, membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan lain dan memaksa putri remajanya untuk berhenti sekolah demi bekerja.