Ketua MUI: Media Jadi Marketer 2012
Kapanlagi.com - Semakin menjadi kontroversi, semakin dicari oleh masyarakat, begitu pun yang terjadi dalam film 2012. Semakin berita media mem-blow up, film arahan sutradara Roland Emmerich itu semakin banyak yang menonton.Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ketua MUI Pusat, KH. Drs Amidhan, dalam wawancara dengan KapanLagi.com di acara premiere film EMAK INGIN NAIK HAJI di Plaza Senayan, Selasa (17/11) malam. Media menurutnya justru menjadi tenaga pemasaran bagi produser dan importir film tersebut."Kamu (wartawan, red) kalau mem-blow up ini kamu jadi marketer dari produser dan importer film itu. Makin laku film ini, padahal mestinya bertaubat, ke sini ni yang kita tonton ini (EMAK INGIN NAIK HAJI), tobatlah di depan kabah," ungkap Amidhan sedikit keras, saat didesak kapan akan membahas keberatan beberapa MUI Daerah tentang film tersebut.MUI menurut Amidhan dalam waktu dekat akan membahas persoalan film kontroversial tersebut. Pihaknya merasa kecewa dengan LSF (Lembaga Sensor Film, red) yang kurang jeli dalam menilai sebuah film. Seharusnya adegan yang berbau SARA dipotong sebelum beredar di masyarakat."Persoalannya itu tadi. LSF, Menkoinfo harus jeli terhadap keresahan masyarakat, pemutaran film itu. Terhadap tiga kontroversi yang saya sebutkan tadi," ungkapnya.Sementara itu, saat dimintai komentarnya tentang film EMAK INGIN NAIK HAJI yang tengah disaksikan beberapa pengurus MUI Pusat, Amidhan menilai film tersebut lebih bagus dan mendidik. Lebih layak ditonton dibanding 2012."Film ini bernuansa agama, film yang terbaik. Sebaliknya dari 2012. 2012 itu namanya fiksi. Fiksi itu jenis cerita yang tidak berdasarkan kenyataan. Kalau ini film yang berdasarkan kenyataan. Dari pada nonton film 2012 lebih baik nonton film ini," pungkasnya.   Â
2012 | 2012 | 2012 |
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kpl/adt/dar)
Advertisement



