Ya, dalam film yang diproduksi Sony Pictures ini, James dan Seth berperan sebagai dua orang jurnalis yang akan mewawancarai pemimpin tiran Korea Utara, Kim Jong-Un. Aksi mereka ternyata disusupi oleh pihak intelijen Amerika yang berhasrat untuk membunuh Kim.
Film ini banyak dilarang untuk tayang di beberapa negara, terutama Korea Utara. Banyak aktivis yang menilai jika tindakan pelarangan tayang ini sama saja dengan membunuh kebebasan berkarya dan berpendapat, terutama bagi masyarakat Korea Utara. Oleh karenanya, banyak usaha yang ditempuh untuk menyelundupkan THE INTERVIEW ke negara tersebut.
Seperti Park Sang-hak yang nekat menyelundupkan ribuan DVD dan USB berisi film THE INTERVIEW. Dilansir dari The Hollywood Reporter, barang-barang yang dianggap ilegal di Korea Utara ini dimuat dalam sebuah truk. Sayang, ia diberhentikan oleh pihak kepolisian Korea Selatan 16 kilometer sebelum perbatasan Korea Utara.
Ia langsung ditahan dan dijebloskan ke dalam penjara. Namun, nggak cukup itu saja. Ia dan beberapa temannya yang tergabung dalam The Human Rights Foundation, masih akan menerbangkan 10 buah balon udara berisi 300,000 leaflet dan beberapa CD musisi-musisi Amerika. Leaflet-leaflet ini berisi ajakan untuk menonton THE INTERVIEW dan soal kebebasan berpendapat, yang bakal bikin pemerintah Korea Utara murka.
Ketua organisasi ini, Thor Halvorssen, berusaha meminta rekannya untuk dibebaskan tapi permintaannya ini ditolak pihak berwajib. Sebagai bentuk kekecewaan mereka mencorat-coret poster Kim Jong-Un. "Matahari akan terbit esok hari, dan kita punya rencana," tandasnya.
(the/tch)