Christine Hakim: Antagonis Bukan Hanya Melotot

Kapanlagi.com - Peran antagonis kerap mengandalkan wajah serem dan gaya bicara sinis disertai marah yang meledak-ledak. Akting seperti ini, menurut artis senior Christine Hakim, tidak sepenuhnya benar. Bahkan cenderung disebut berlebih dan tidak realistis.Menjadi obsesinya untuk belajar memerankan karakter antagonis, sehingga peran Ria, seorang kepala sipir penjara dalam film JAMILA DAN SANG PRESIDEN diperaninya. Sosok tersebut berusaha akan dibuktikan menjadi peran yang menurutnya masuk akal, dan wajar."Peran antagonis itu bukan hanya melotot dan teriak-teriak, tapi ini lebih realistis. Saya ingin menggambarkan sosok ibu Ria, kepala sipir, serealis mungkin. Saya nggak ingin sipir itu dipandang buruk di mata msyarakat," tegasnya saat ditemui di acara pers junket film JAMILA DAN SANG PRESIDEN di Tea Addict, Kawasan Gunawarman Jakarta Selatan, Rabu (15/4)."Walau dia emosi, tapi selalu ada alasan. Bukan sekedar meledak-ledak. Karena sorang sipir memang harus tangguh, kalau nggak tangguh dan tegas malah dipermainkan para napi. Itu yang perlu diinterpretasikan," tambah bintang yang menjadi langganan Festival Film itu.JAMILA DAN SANG PRESIDEN, sebuah film yang mengangkat sisi kehidupan Human Trafficking (perdagangan manusia) di Indonesia. Termasuk perdagangan perempuan untuk kepentingan industri seksual. Selain Christine Hakim, film ini juga dibintangi Surya Saputra, Atiqah Hasiholan, Ratna Sarumpaet dan lain-lain. Film ini akan segera beredar di bioskop di Indonesia.  

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/ang/dar)

Rekomendasi
Trending