Kapanlagi.com - Usai mengajukan banding karena tak terima sang suami, Galih Ginanjar mendapat vonis hukuman terberat di antara terdakwa kasus ikan asin, Barbie Kumalasari kembali mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan guna memberi memori banding, Senin (27/4).
"Ya agenda hari ini bersama dengan pengacara kita penyerahan memori banding, karena Minggu lalu sudah didaftar, Minggu ini tinggal penyerahan aja," kata Barbie Kumalasari.
Dalam menyerahkan memori banding, Barbie ditemani dengan dua kuasa hukum baru yang menggantikan posisi kuasa hukum Galih Ginanjar terdahulu. Mereka Sugiyarto, SH dan Denny Lubis, SH.
Denny Lubis mengatakan, tak seharusnya Galih sebagai orang yang hanya hadir untuk diwawancarai Rey Utami, mendapat hukuman lebih berat ketimbang Rey Utami dan Pablo Benua.
"Terpenting adalah rasa keadilan, Galih tidak pantas dihukum yang sedemikian," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, terdakwa Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua, sudah diputus bersalah pada Senin (13/4). Ketiga terdakwa kasus ikan asin tersebut dinyatakan bersalah atas tindak pidana pencemaran nama baik terhadap Fairuz A Rafiq.
Atas perbuatannya, mereka dijatuhi hukuman berbeda. Rey Utami divonis hukuman penjara 1 tahun 4 bulan, dan sang suami Pablo Benua divonis 1 tahun 8 bulan penjara.
Sementara, Galih Ginanjar divonis hukuman paling berat, yakni 2 tahun 4 bulan penjara.
Liputan6.com
Kapanlagi.com
Bola.net
Bola.com
Merdeka.com
Fimela.com
Brilio.net
