Juwita Korban Eksploitasi Terselubung Orang Tua?
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Ada pemandangan menarik di acara diskusi terbuka Peranan Gaperindo Sebagai Pionir Dalam Era Music Industri Rekaman Digital di hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/9). Seorang dara muda mengenakan short dress menyumbangkan suara emasnya di depan undangan. Bagian pundak dan pangkal paha pun sangat jelas terlihat. Padahal usia gadis bernama Juwita itu baru menginjak bangku kelas 2 SMP. Penampilan dengan mengenakan busana dewasa tersebut seakan memaksakan usianya yang menjelang remaja 'menjadi' lebih dewasa. Saat KapanLagi.com secara diam-diam menanyakan perihal pakaian yang dikenakan itu, putri Memo Sanjaya dari pernikahannya dengan pedangdut Annisa Bahar itu mengaku tidak merasa nyaman. Apalagi ketika berpasang mata pria menuju ke arah pundak dan pahanya. Namun dirinya tak bisa berbuat banyak, lantaran ini keinginan papanya. Benarkah begitu?Mengenai kenyataan ini Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi yang dihubungi, Selasa (29/9), mengatakan bahwa ada kecenderungan orang tua mengeksploitasi anak tanpa sadar. Bahkan terkadang bukan untuk kebaikan si anak melainkan karena ambisi orang tua."Kejadian seperti itu ada dan kegiatan yang dasarnya untuk kebaikan anak malah dijadikan ambisi orang tua. Meski pun si anak melakukan itu bukan karena keinginan tetapi keterpaksaan. Untuk itu mohon kepada orang tua agar menghormati hak anak. Kalau nggak mau jangan dipaksa," katanya.Dikatakan lagi, Komnas PA belum bisa campur tangan jika keadaan masih demikian. Pasalnya pihaknya masih merasakan adanya kemauan dari si anak. Hal berbeda bila anak menjalankan perintah orang tua dengan keterpaksaan."Kita harus lihat seberapa jauh yang dialami anak. Namun kalau tadi dikatakan secara bisik-bisik bukan berarti nggak setuju karena dia tetap melakukan. Tetapi akan beda bila dia bernyanyi dengan mimik muka cemberut atau tak suka. Jadi ini kami nilai ini masih abu-abu," sambungnya lagi.Ditanya bila alasan orang tua pengenaan busana dewasa sebagai bagian performance, Seto tetap berharap orang tua menghormati hak anak. Salah satunya, hak berpartisipasi atau berpendapat.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
Berita Foto
(kpl/dis/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement