Konser 'Kla5ense' Rada 'Kedodoran'

Kapanlagi.com - Dengan dukungan tujuh orang brass section, chamber orchestra sebanyak sepuluh orang, Iwan Miradz percussion team dan bintang tamu Dewi Sandra, Andi /Rif, serta special guest star, Lilo, para Klanis sepertinya dituntun untuk mendengar, mengecap, meraba, mencium dan melihat Kla Project dengan formasi barunya.

Dengan tiket seharga Rp125 sampai Rp500 ribu, konser ini terbilang sukses bila diukur dari segi penonton dibanding konser duo Radja dan Ratu, beberapa waktu yang lalu di tempat yang sama.

Secara esensi, konsep manggung Kla kali ini, yang dukung oleh Fireworks Entertainment, tak memberikan sesuatu yang baru. Minimal tidak tidak meleset dari pakem Kla. Seperti yang diungkap ex gitarisnya, Lilo.

"Kalau dilihat, ini tidak jauh dari konser Ungu," ungkap pria yang bernama lengkap Romulo Radjidin itu. Paling tidak, hal ini mematahkan spekulasi akan gabungnya kembali Lilo.

Karena, Lilo mensyaratkan bahwa untuk satu reuni harus ada satu tonggak sejarah baru yang musti dibuat untuk melewati konser KlaKustik yang monumental. Sementara, Kla yang baru ini seperti masih mencari format untuk menuju Kla sejati.

"Sebuah proses yang lumrah bagi band yang berusaha untuk eksis, apalagi band sekaliber Kla yang dapat dikatakan musiknya selalu membawa perubahan di ranah musik pop," ujar Nugie, musisi yang juga adik kandung Katon Bagaskara.

Kata 'perubahan' ini yang juga digarisbawahi oleh Katon. Menurutnya, kehadiran Harigoro diposisi drum membuat lagu-lagu lawas Kla terasa lebih groovy.

Sebenarnya, Kla5ense secara keseluruhan berjalan dengan baik, walau ada sedikit trouble sound, yang membuat Katon rada 'down'. Mungkin kalau nonton secara live tidak begitu terasa. Namun saat kita see, hear, touch, taste, smell via layar kaca akan terasa sekali.

Beruntung kehadiran Andi /Rif dan 'artis of the mouth' buruan infotainment, Dewi Sandra, cukup membuat 'rabaan' dan 'kecapan' Klanis menemukan sensasi pendengaran yang lain.

Dan kehadiran Lilo, yang terasa semacam 'tempelan' cukup mengharubirukan para Klanis. Terlihat secara personal, posisi Lilo susah dipisahkan dengan lagu-lagu lawasnya Kla. Namun secara konsep ke depan, Lilo bukan tak mungkin tak tergantikan.

"Jantungnya Kla ada di Katon dan Adi, saya rasa tidak akan jadi masalah," tegas Sophia Latjuba, yang dulu sering bekerjasama dengan Kla, saat Lilo masih gabung.

Namun Kla tetaplah Kla, dengan segala kelebihan dan kekelebihannya, band ini terlahir sebagai fenomena tersendiri di khasanah musik Indonesia. Dukungan fans fanatiknya merupakan modal kuat untuk tetap eksis. Seperti yang diungkap oleh Ari Wibowo, adik ipar Katon.

"Aku datang untuk melihat, mensupport karena sudah lama tidak manggung, dan pastinya harus tetap eksis," jelasnya.

(wwn/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending