Norman vs Evan Brimob, Dipuja dan Dikecam

Norman vs Evan Brimob, Dipuja dan Dikecam Norman Kamaru saat taping Bukan Empat Mata

Kapanlagi.com - Oleh: Rita Sugihardiyah
Berawal dari keisengan merekam aksi lip-sync lagu India, Briptu Norman Kamaru, anggota Brimob Polda Gorontalo ini mendadak tenar dan menjadi perbincangan hangat. Video berjudul "Polisi Gorontalo Menggila"ini diunggah di YouTube dan entah siapa yang mengawali, video lucu-lucuan ini akhirnya menyebar di social media dan semakin meluas setelah ditayangkan beberapa stasiun televisi swasta.
Aksi Norman yang membuat video untuk menghibur teman piketnya yang lagi bete ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Banyak yang menganggap video lip-sync berdurasi 6 menit 30 detik ini sangat menghibur. Polisi yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang tegas dan berwibawa tampak begitu manusiawi dalam diri Norman.
Saat ada wacana Norman akan diberikan sanksi lantaran beraksi dengan seragam dinas dan bertugas di pos penjagaan, muncul gerakan solidaritas dari Facebooker yang berharap Polda Gorontalo dan Mabes Polri lebih arif menyikapi video hasil kreativitas anggotanya. Akhirnya suara massa lebih bicara, usai mendapat dukungan publik, Polri hanya menghukum Norman dengan bernyanyi dan berjoget di depan rekan dan atasannya.
Apa yang dilakukan Norman lebih dari sekedar kreativitas, tapi juga menepis kesan menakutkan seorang polisi yang selama ini ada di benak masyarakat. Berbeda dengan kasus Evan Brimob yang juga heboh di medio November 2009 silam. Bukan kreativitas positif, tapi Evan justru menghebohkan jagad maya dengan status kontroversial di akun Facebooknya.


Norman Kamaru & Evan Brimob

Status provokatif itu berbunyi "Polri gak butuh masyarakat, tapi masyarakat yg butuh Polri. Maju terus kepolisian Indonesia, telan hidup2 cicak kecil..", yang parahnya akun Evan ini juga disertai fotonya dalam pakaian dinas Brimob.
Gara-gara status itu, Evan dikecam Facebooker, meski akhirnya Evan meminta maaf dan mengaku salah, tapi Facebooker terlanjur meradang. Alih-alih memaafkan Evan, justru muncul akun yang menyerang Evan dengan nama 'Pecat Evan Brimob', 'Evan Brimob Bencong', dan 'Arogansi Evan Brimob Indonesia' yang kala itu jumlah fans-nya tembus ribuan dan semuanya mengecam Evan.
Evan dan Norman sama-sama berprofesi sebagai pengayom masyarakat, tapi mereka juga memiliki dua sisi yang jauh berbeda, satu dipuja, yang lain dikecam. Dan apapun itu, setidaknya mereka harus tetap menjaga perangkat institusi yang mereka bawa, karena ruang publik dunia maya saat ini sudah sangat kritis dan terbuka. Salah sedikit, bukan untung yang didapat, tapi justru buntung. So, meski sekedar having fun, tetaplah bijak bersosialisasi di dunia maya!          

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

(kpl/rit)

Rekomendasi
Trending