Tantowi Yahya Sahur di Pemukiman Terpadat di Dunia

Tantowi Yahya Sahur di Pemukiman Terpadat di Dunia Tantowi Yahya foto: mai

Kapanlagi.com - Menggelar acara sahur bersama di kawasan yang disebut paling padat sedunia, yakni di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kami (18/8) dini hari, dipilih oleh presenter yang juga anggota DPR, Tantowi Yahya. Lantas kenapa Tantowi memilih kawasan tersebut?

"Kami sengaja memilih Tanah Tinggi ini, sebagai kawasan yang padat di Jakarta yakni 50.000 penduduk. Dalam satu kelurahan dan sangat padat. Daerah ini juga penuh dengan gesekan-gesekan sosial seperti tawuran yang terjadi di tempat ini. Kita harapkan dengan kunjungan ini, ketua umum, pak Aburizal Bakrie bersama SOKSI bisa lebih jelas, melihat kondisi masyarakat yang ada saat ini. Ini bisa juga jadi perjuangan partai Golkar di DKI maupun nasional," ujar kakak kandung Helmy Yahya itu.

“Kami sengaja memilih Tanah Tinggi ini, sebagai kawasan yang padat di Jakarta yakni 50.000 penduduk. Dalam satu kelurahan dan sangat padat. Daerah ini juga penuh dengan gesekan-gesekan sosial seperti tawuran yang terjadi di tempat ini. Kita harus bisa melihat langsung. Kondisi yang sesungguhnya. Masih banyak warga di daerah kemiskinan. Ini sebuah kondisi yang tak mereka inginkan. Dan ini harus diubah„
Tantowi Yahya

Hadir dalam acara sahur bersama yang digelar Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) antara lain Aburizal Bakrie, yang merupakan Ketua Dewan Pembina SOKSI serta Ketua Umum SOKSI Ade Komaruddin.

Tantowi pun menceritakan bagaimana kondisi masyarakat di Tanah Tinggi yang merupakan kondisi riil masyarakat yang ada di Jakarta. Dirinya mengakui jika memang kemiskinan masih banyak di Jakarta. Dukungan kepada Tantowi untuk menjadi Gubernur pun telah berdatangan. Mereka menginginkan Tantowi melakukan sebuah perubahan.

"Sebagai seorang pemimpin kita harus mampu melihat kondisi yang riil di masyarakat. Kita harus bisa melihat langsung. Kondisi yang sesungguhnya. Masih banyak warga di daerah kemiskinan. Daerah ini juga disebut rumah burung. Karena di dalam rumah ukuran 3x4 tinggal 3 sampai 4 Kepala Keluarga, berarti 15-20 orang dengan sistem tidur gantian, shift-shiftan. Ini sebuah kondisi yang tak mereka inginkan. Dan ini harus diubah di Jakarta," pungkasnya.     

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/adt/aia)

Rekomendasi
Trending