1. Jangan Diobrak-Abrik

Widi Mulia buka suara terkait sebutan yang disematkan pada putrinya (Credit: instagram.com/widimulia)

"Teruntuk adik-adik yang ngeyel soal pemilihan istilah nepo, ya nggak apa kalau sudah membaca istilah ini dimana-mana. Tapi jangan dukung yang salah dong. Mohon tetap mengacu pada arti kata sebenarnya. Jangan diobrak-abrik dong ketentuan arti bahasa yang sudah dirumuskan," tulisnya.

Definisi nepotisme yang dirujuk oleh Widi berbunyi, "Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelanggara negara secara melawan Hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan/atau kroninya di atas."

Lebih lanjut, ia juga menegaskan betapa ia dan Dwi Sasono belum memiliki modal nominal yang cukup untuk melancarkan karier Widuri.

2. Kualitas yang Diutamakan

"Kalau ortunya jadi bos atau produser untuk project-project anaknya boleh deh diledekin pake kata-kata ini. Walaupun dalam dunia kesenian dan entertainment kualitas performa tetap diutamakan," tulisnya.

"Makin paham ya. Nggak usah dipakai lagi lah istilah nepo baby itu. Lagi pula modal nominal kami belum cukup banyak pula untuk mendanai jalur karier anak-anak kami," imbuh Widi.

Meski begitu, Widi tak memungkiri betapa anak-anaknya bisa berkesenian dengan baik karena dukungan dan privilege yang mereka punya.

3. Kurang Tepat

"Dru, Widuri, dan Den tumbuh baik berkesenian karena mendapat support dan privilege dari kami ortunya yang juga seniman. Itu statement yang lebih pas. Tapi kami tidak berada dalam tim produksi film yang memilih dan menentukan untuk anak-anak kami bermain di dalamnya," ungkap Widi.

"Peluang mereka dalam jalur profesional datang secara organik. Ada test-nya, ada pelatihanya. Sekali lagi, istilah nepo baby kurang tepat untuk dipergunakan di sini," pungkasnya.