EksKLusive Column May - Week I
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Beberapa pekan lalu heboh screen capture seorang pengguna Path bernama Dinda yang mengeluh karena harus memberi tempat duduk pada ibu hamil. Sontak begitu gambar itu beredar di jejaring sosial seperti Twitter, banyak komentar pedas terkait sikap Dinda yang dirasa tidak pantas dan lain-lain.
Namun penyanyi Mytha Lestari yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat Mamamia di Indosiar, mempunyai perspektif lain mengenai hal tersebut. Diakui gadis kelahiran Biak ini, apa yang dilakukan Dinda tidak sepenuhnya salah.
Sebagai pengguna kereta yang setiap pagi berdesak-desakan, tumplek blek dengan pengguna lain demi mengejar pendidikan di Jakarta, Mytha merasa mendapatkan tempat duduk di kereta adalah sebuah 'angin surga'.

"Saya melihat banyak pendapat tentang Dinda di Path. Dia terkenal banget di Path ya, dan semua kayak nyalahin Dinda gitu kan. Sebenarnya kalau dilihat dari point of view seorang pengguna kereta kayak saya contohnya yang harus jalan dari Bojong dulu ke Bogor baru ke Jakarta supaya dapat tempat duduk, lihat dong perjuangan yang begitu besarnya," cerita Mytha di kantor KapanLagi.com®, kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Nah menurut saya kereta kan transportasi umum, jadi untuk semua orang. Dan di sana inget banget ada yang namanya kursi prioritas. Kursi itu untuk orang yang membutuhkan seperti manula, ibu hamil maupun ibu-ibu yang membawa balita. Lalu kenapa Dinda bisa semarah itu mungkin karena dia tahu banget pengorbanan dia, susahnya biar dapet tempat duduk (selain kursi prioritas). Dan harus tahu ya kereta itu kalau pagi penuhnya udah kayak ikan cue deh. Pasti orang bakal mikir dan marah disuruh bangun," tambahnya.
Penyanyi yang debut lewat album CUMA KAMU CUMA AKU ini kemudian mengisahkan bagaimana bila dirinya ada di posisi Dinda saat itu. Menurutnya, Dinda harusnya tidak perlu mengungkapkan kejengkelannya melalui media sosial.

"Kalau saya ada di posisi Dinda, saya gak akan ngomongin orang di Path. Ini salahnya Dinda juga sih. Kalau udah ngasih harusnya ikhlas gitu kan. Tapi kalo misalnya Dinda mau, dia bisa bilang: 'Bu, ada kursi prioritas di sana dan itu buat ibu hamil. Ibu bilang aja sama penjaganya. Bisa kan?'," tutur Mytha yang kini bergaya lebih sporty dengan rambut pendek.
Lebih lanjut, teman-teman Mytha yang juga sering naik kereta pun mengemukakan pendapat yang sama seperti dirinya. "Kata temen-temenku yang suka naik kereta bilang gini, 'Bilangin ya sama Ibu-ibu itu kalau tahu hamil nggak usah naik kereta!'. Karena bener deh, capek banget naik kereta pagi-pagi, nggak bohong," ujarnya dengan ekspresi dramatis.

Pelantun tembang Menghapus Yang Terukir ini juga mengungkapkan bila orang yang mencemooh Dinda kemungkinan besar tak pernah memakai kereta. "Mungkin yang cemooh Dinda itu nggak pernah ngerasain gimana pengorbanan naik kereta ya. Jadi, gitu pendapat saya. Kalau dari si Dindanya sih nggak salah-salah banget ya menurut saya," pungkasnya.
So, bagaimana menurut pendapatmu, setuju atau tidak? Apa mau membuktikan dulu bagaimana crowd-nya naik kereta pagi hari di jam kerja? Yang pasti, berhati-hatilah dalam membagi keluh kesah di jejaring sosial.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
Berita Foto
(kpl/abs/adb)
Adi Abbas Nugroho
Advertisement