Belajar Logat Tegal, Teuku Rifnu Wikana Pilih Kunjungi Warteg

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diterbitkan:

Belajar Logat Tegal, Teuku Rifnu Wikana Pilih Kunjungi Warteg Teuku Rifnu Wikana - Nirina - Jefan Nathanio/©KapanLagi.com®/M. Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Teuku Rifnu Wikana berperan sebagai seorang ayah dan suami dalam film drama arahan Monty Tiwa, AKU INGIN IBU PULANG, yang juga dibintangi Nirina Zubir dan Jefan Natahanio. Ia diwajibkan untuk bisa berbicara dalam logat Tegal yang cukup kental. Bagaimana proses pendalaman karakter Rifnu?


"Ini film kedua saya menggunakan logat Tegal. Sebelumnya kan DI BALIK '98. Tapi dikit logat Tegalnya. Waktu sedikit banget buat mempelajarinya. Akhirnya aku ke Taman Ismail Marzuki, di situ ada warung Tegal. Aku belajar di situ," tuturnya saat bertandang ke kantor KapanLagi.com®, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.


Sebagai lawan main, Nirina sangat salut dengan usaha Rifnu. "Saya salut banget sama Rifnu. Dia kan orang Aceh tapi logat Tegalnya dapet banget. Kadang sepersekian detik melihat Rifnu, jadi lupa kalau dia orang Aceh," timpalnya.


Belajar logat Tegal, Rifnu berguru di warteg/©©KapanLagi.com®/M. Akrom SukaryaBelajar logat Tegal, Rifnu berguru di warteg/©©KapanLagi.com®/M. Akrom Sukarya

Beradu akting sebagai sepasang suami dan istri, Nirina dan Rifnu diplot sebagai ayah dan ibu Jefan dari kalangan menengah ke bawah. Nirina dikisahkan bekerja di sebuah toko obat Cina dan Rifnu sebagai kuli bangunan.


Nirina pun dibuat melongo dengan lokasi syuting yang ia sebut sebagai concrete jungle. Di mana sih?


"Kalau jawaban kami bertiga pasti sama ya  Lokasi syuting ya yang membuat kami jadi merasa beruntung main di film ini. Kalau gak kan kami jadi gak tahu ada lokasi seperti itu di Jakarta. Itu lokasi syuting paling gokil yang pernah saya mainkan. Kalau saya bilang itu kaya hutan beton di tengah kota. Kalau hutan biasa kan penuh pohon-pohon, kalau ini banyak banget beton," jelasnya.


Rifnu menimpali, jika lokasi syuting AKU INGIN IBU PULANG berada di pusat kota Jakarta. "Jadi masih ada rumah beralaskan tanah tapi begitu keluar dari kampung itu langsung keliatan gedung-gedung tinggi daerah Sudirman," tandasnya.



(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/pur/tch)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending