Disebut Haters Pengecut, Ahmad Dhani: Mereka Hanya Ilusional

Penulis: Risang Sudrajad

Diterbitkan:

Disebut Haters Pengecut, Ahmad Dhani: Mereka Hanya Ilusional Ahmad Dhani © KapanLagi.com®/Bambang E Ros

Kapanlagi.com - Teror bom yang terjadi di ibu kota beberapa hari yang lalu benar-benar menyita perhatian semua kalangan. Ahmad Dhani adalah satu nama dari kalangan selebritis yang ikutan mengomentari kejadian ini. Bos RCM ini menulis kalimat 'kalau memang ISIS, ya udah kita minta maaf aja' di akun Twitternya. Alih-alih mendapatkan simpati, Ahmad Dhani justru dibully habis-habisan di dunia maya. Banyak yang mengatakan bila ayah Al, El dan Dul itu takut dengan ISIS. Tak mau dituding sembarangan, Ahmad Dhani pun memberikan bantahannya untuk orang-orang yang membully-nya. "Untuk haters yang bilang saya pengecut ya mereka hanya ilusional, mereka nggak historis 2 atau 3 tahun lalu saat saya dikirimin bom buku," ujar Ahmad Dhani saat ditemui di rumahnya, jalan pinang mas 3, pondok indah, Jakarta selatan, Minggu (17/1).

Ahmad Dhani katakan para haters-nya ilusional © KapanLagi.com®/Bambang E RosAhmad Dhani katakan para haters-nya ilusional © KapanLagi.com®/Bambang E Ros
Di kesempatan ini pula, Ahmad Dhani mengungkapkan betapa pentingnya pendidikan demi menekan maraknya kasus terorisme. "Pendidikan nomor satu, yang saya alami, anak remaja yang dibenarkan dengan pendidikan yang diajarkan embrio radikalisme. Embrio radikalisme itu fanatisme berlebihan, saya ini adalah anak sekolah yang mendapatkan pendidikan dasar di Indonesia," tambah pelantun lagu Kangen itu.Selain pendidikan, satu hal yang nggak kalah pentingya adalah penertiban khotib jumatan. Sebab menurutnya, kurangnya kontrol bisa menjadi salah satu faktor atau cikal bakal munculnya gerakan Islam radikal."Selain pendidikan, ada penertiban terhadap khotib Jumat. Semua orang bisa jadi khotib jumat, bayangkan jika yang jadi khotib Islam radikal. Negara nggak bisa mikir sampai segini, bahwa radikal tumbuh tiap Jumatan. Saya pernah keluar saat jumatan ada khotib yang jelekin Gus Dur. Ini tayangan aja, kalau Islam radikal masuk dari khotbah-khotbah Jumat. Siapa yang bisa kontrol. Kalau nggak ada penertiban bisa aja berapa tahun lagi ada penertiban," pungkasnya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/aal/abl)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending