Kapanlagi.com - Biasanya, artis yang datang ke kantor polisi selalu menjadi bahan bidikan wartawan terutama wartawan infotainment, para artis bahkan tidak jarang sengaja mengundang wartawan agar meliput pengaduan masalah mereka ke aparat hukum.

Namun, Si Raja Dandut, Rhoma Irama sebaliknya berbeda dari para artis itu. Beberapa hari lalu ia muncul di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya dengan diam-diam sehingga kehadirannya hanya diketahui tiga wartawan saja.

Dengan cepat pemilik nama asli Raden Oma Irama itu datang ke SPK dan saat itu ia melihat hanya ada tiga wartawan yang menunggu di luar gedung SPK.

Namun ketika keluar ruang, artis yang lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946 itu sudah dicegat dan langsung dibidik salah satu wartawan infotainment sehingga spontan ia menutup wajah dengan dua kepalan tangan.

"Wah kok disorot segala," kata penyanyi album Berkelana (1978), Begadang (1978) ini setelah menyadari jadi obyek sorotan kamera.

Namun, putra ke dua dari 14 bersaudara ini tidak lama menutup wajah, malah segera menghampiri wartawan yang mengulurkan tangan untuk meminta jabat tangan.

Ketika ditanya tujuan melapor ke kantor polisi, Rhoma menolak memberikan penjelasan bahkan dua pengacara yang mendampingi juga tidak memberi keterangan.

"Saya datang untuk melaporkan seseorang bernama Hilda atas kasus percobaan pemerasan dan pencemaran nama baik," kata suami Ricca Rahim ini ketika didesak dengan satu pertanyaan di pintu tangga keluar.

Usai menjawab satu pertanyaan, Rhoma langsung kabur dengan terburu-buru sehingga salah mencari tempat memarkir mobil.

Nama Hilda mencuat ke permukaan setelah melaporkan artis sinetron Angel ke polisi untuk meminta pertanggungjawaban atas hilangnya perhiasan milik Hilda. Dalam kasus itu nama Rhoma Irama dikaitkan.