Rhoma Irama: Saya Tidak Su'udzon Pada SBY

Diperbarui Jumat, 18 Januari 2013 17:11 WIB

Rhoma Irama

Kapanlagi.com - Raja dangdut Rhoma Irama merasa tidak perlu bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait statemen yang dinilai diskriminatif terhadap musik dangdut.
Menurut Rhoma klarifikasi yang disampaikan melalui juru bicara kepresidenan, Julian Pasha, dirasa sudah cukup. Intinya hanya salah pemahaman terhadap pidato yang disampaikan Presiden tentang kampaye terbuka.
"Saya kebetulan mengikuti statemen beliau di media online tentang itu. Namun kemarin beliau telah mengklarifikasi melalui juru bicara istana bahwa beliau tidak bermaksud untuk bersikap diskriminatif dan juga tidak bermaksud untuk mendiskriminasikan musik dangdut," ujar Rhoma Irama saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (18/1/2013).

SBY baru-baru ini mengeluarkan statement terkait kampanye terbuka yang dinilai kurang efektif menyampaikan pesan kepada konstituen. Mereka yang datang di acara kampanye biasanya tidak bisa menerima pesan, baik misi ataupun visi yang ditawarkan, namun hanya hanya asyik dangdutan dan sibuk minta air.
Pernyataan SBY dimaknai sebagai larangan untuk menggelar kampanye terbuka yang banyak mendatangkan pekerjaan bagi penyanyi dangsut.
Rhoma yakin maksud dan tujuan presiden hanya untuk efisiensi dan efektifitas dalam menyampaikan visi dan misi dari calon pasangan presiden ketika kampanye.
"Saya tidak bersu'udzhon (buruk sangka) ya, yang saya tangkap maksud beliau adalah efisiensi dan efektifitas berkampanye, saya rasa itu," tegasnya.

Setelah menelaah lebih dalam statemen presiden, Rhoma mengatakan tidak ada maksud kalau para konstituen hadir dalam sebuah kampanye terbuka hanya untuk hiburannya saja.
"Saya tidak melihat itu ya dari statment beliau, karena yang beliau tangkap air... air... Nanti visi misinya tidak sampai," pungkasnya.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/hen/abs/dar)

Editor: