Kapanlagi.com - Penyanyi kawakan Glenn Fredly selama ini dikenal dengan karya-karya musiknya yang laris di pasaran. Namun siapa sangka, musisi 41 tahun tersebut juga berani 'menantang' keadaan dengan lagu yang belum lama ini dirilisnya.

"Gue lewat jalur berkesenian, gue pikir itu dunia gue untuk bisa menyampaikan hal-hal yang ingin gue sampaikan dengan cara yang menyenangkan," ujar Glenn saat dijumpai di peluncuran album Libertaria, kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (18/5).

Yap, isu komunisme yang acapkali ditengarai kembali muncul membuat banyak pihak pasang badan untuk memeranginya. Bagi Glenn, isu tersebut tak ada hubungannya dengan beberapa lagu daerah yang sudah ada.

Glenn Fredly jadikan lagu sarana penyampaian ide yang menyenangkan © KapanLagi.com®/ Bambang E Ros

"Apa yang sudah disampaikan Mas Marzuki, kenapa gue mesti takut, Genjer-Genjer it's a song, kenapa mesti takut ada keparnoan. Kita nggak pernah tahu yang tulis lagu, itu kan lagu lahir dari masyarakat, sama aja kayak waktu lagu Hena Masa Waya Maluku diasosiasikan dengan  RMS, apaan sih?" lanjutnya.

Lebih lanjut Glenn menilai bahwa ketakutan yang berlebihan itu adalah hal yang tidak masuk akal dan berkembang di masyarakat. Baginya, karya seni tidak seharusnya mendapatkan cap negatif untuk sebuah kepentingan golongan.

"Itu pemikiran bodoh, itu intimidatif sekali, itu identitas, maksudnya itu sebuah karya kreatif yang lahir di tengah masyarakat yang nggak bisa dipolitisasi. Kalau kepentingan kelompok-kelompok tertentu mempolitisasi kita bisa tahu sampai sejauh mana," pungkasnya.