[Up Close and Personal] Naik Turun Perjalanan Karir Steny Agustaf
Diperbarui: Diterbitkan:
![[Up Close and Personal] Naik Turun Perjalanan Karir Steny Agustaf [Up Close and Personal] Naik Turun Perjalanan Karir Steny Agustaf](https://cdns.klimg.com/resized/646x323/p/headline/up-close-and-personal-naik-turun-perjal-6c0cf4.jpg)
Kapanlagi.com - Dalam mencapai kesuksesan, seseorang pasti memiliki masa-masa sulit sebelumnya. Hal ini sempat dirasakan oleh presenter ternama Steny Agustaf. Memulai karirnya sebagai penyiar radio di tahun 2001, Steny banyak menyimpan cerita seru saat dirinya menapaki karir di dunia hiburan.
Mungkin banyak yang belum tahu bahwa pria 38 tahun ini sempat menjadi guru bahasa Inggris di salah satu tempat kursus demi menambah uang jajan dan biaya kuliahnya. Tak sampai di situ, Steny juga sempat terjun ke dunia bisnis furniture. Sayang, bisnisnya bangkrut saat itu.
Saat ditemui KapanLagi.com® di kediamannya kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Steny tak malu berbagi ceritanya tersebut.

Awalnya masuk dunia hiburan gimana?
Kalau masuk dunia entertainment itu awalnya tahun 2001, masuk radio MTVSky pada saat itu siaran bareng Arie Untung, Jody, Fitra Hadi. Bikin grup namanya Kampret. Dari situ ada tawaran-tawaran untuk nge-MC. Dari situ saya dapet kesempatan untuk casting. Akhirnya ke Indosiar di tahun 2002 dapat kesempatan casting dan dapat program, sempat ke Australia dan China. Itu acara TV Asia. Dari situ banyak tawaran MC. Momentum awal masuk ke dunia entertainmetnya berarti dari tahun 2001.
Katanya sempat jadi guru Bahasa Inggris dan punya usaha furniture?
Namanya usaha ya, saya kerja itu di semester 2 kuliah, karena saat itu orang tua tidak mampu. Jadi harus bayar kuliah sendiri. Ngajar di LIA 5 tahun. Lalu saya bisnis kerajinan, setelah itu ke furniture. Lalu bangkrut. Secara bersamaan dulu saya lagi mengalami resesi. Perusahaan furniture kita ancur karena harga dollar sangat tinggi.
Lalu?
Akhirnya kita banyak hutang. Bayar-bayarin hutang-hutang tersebut. Ketika belum lunas, harus keluar meninggalkan bisnis itu dan akhirnya bekerja di perusahaan entertainment. Ngumpulin uang dan bisa mengembalikan semua hutangnya. Akhirnya dikasih jalan sama Tuhan buat mereka yang mau berjuang maksimal.
Sempat terpuruk di dunia bisnis, apa yang menjadi pelajarannya saat itu sehingga berusaha keras di dunia hiburan?
Pelajarannya adalah keberhasilan itu adalah buah dari perjalanan yang panjang. Usaha yang konsisten dan menyikapi sebuah kegagalan.

Sekarang mulai berbisnis lagi?
Jadi mulai entrepreneurship tiga tahun lalu kurang lebih usaha EO dan rumah produksi bikin konstruksinya. Nah pengembangan dari itu biasanya saya kan nge-MC tuh kan di depan nih. Pengen belajar di belakang bagaimana sih mempersiapkan sebuah acara. Dari mulai konsep kreatif, terima brifieng dari klien, terus membrainstroming ide. Dari ide diimplementasikan eksekusi di lapangan, vendor suplier sampe ke ngurusin staf-staf di kantor yang kurang lebih ada 10-16 orang.
Tantangannya di bisnis kali ini?
Menariknya di situ tantangannya inside dunia entertainment terutama dunia showbiz. Dunia event khususnya di depan dan belakang. Dalam sebuah acara itu banyak orang-orang yang terlibat. Tidak semudah yang kita bayangkan. Ini lagi belajar ngembangin itu.
Mau meninggalkan dunia hiburan untuk bisnis?
Engga sih, gak ada yang harus di tinggalin. Nge-MC masih sangat suka walaupun lebih segmented sekarang program-program yang lebih serius. Kaya ngomongin ekonomi property, gathering dan wirausaha. Kenapa harus ditinggalin kalo kita emang suka ngelakuinnya. Cuma mungkin nanti ke ujungnya, memang karena waktu kita udah mulai terbatas kita jadi harus punya prioritas yang harus di buat. Tapi kita bisa comeback ke awal kita sebelumnya.
Sebagai atasan di kantor, mas Steny sosok bos seperti apa?
Beberapa value yang saya terapkan adalah mengajar. Jadi ada sesi inspirasi pagi. Jadi masing-masing orang akan sharing pengalaman hidup mereka. Berbicara sambil latihan public speaking sih. Berhubung saya adalah public speaker, jadi saya pengen nularin semangat public speaking ini ke semua teman-teman di kantor. Apalagi 11 orang itu gantian. Yang paling penting adalah mereka berbagi ilmu, berbagi yang tidak diketahui oleh teman-temannya. Yang kedua mereka berlatih public speaking.

Sekarang sudah sukses di dunia hiburan dan bisnis, apa lagi yang menjadi tujuan mas Steny?
Sebenarnya waktu adalah element yang paling mahal buat manusia. Karena waktu gak akan balik lagi. Sebenarnya kalau saya dikasih kesempatan lancar semuanya, saya pengen matengin di film sih.
Menikah?
Harapannya menikah udah pasti. Momentnya diberikan apa enggak, kita serahkan kepada yang di Atas. Calon sudah ada amin.
Sekitar 30 menit berbincang dengan Steny, kami pun harus berpamitan dari rumahnya yang penuh dengan nuansa cokelat. Kerja keras dan semangat pantang menyerah Steny dalam meniti karir di dunia hiburan, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Yang Ini Juga Tak Kalah HOT !!!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/pur/phi)
Mathias Purwanto
Advertisement