Wah, Farhat Abbas Juga Sebut Jokowi - JK Sebagai Wakil Tuhan
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Heboh ibu-ibu pendukung Prabowo - Hatta yang menyebut capres pilihan mereka adalah titisan Illahi, membuat masyarakat Indonesia heboh. Apalagi pendukung Prabowo sempat menyatakan kalau mereka sedang melakukan jihad dengan membela Prabowo di MK.
Ternyata, pernyataan seperti itu tak hanya dilakukan oleh pendukung Prabowo - Hatta. Salah satu pendukung Jokowi - JK juga pernah melakukan hal yang sama.
Dialah Farhat Abbas, yang sejak gagal maju menjadi capres memutuskan untuk mendukung pasangan Jokowi - JK. Sebelum pilpres digelar pada bulan Juli lalu, Farhat juga pernah menyatakan kalau Jokowi - JK adalah wakil Tuhan.
twitter.com/farhatabbaslaw
Masih lewat akun Twitternya, Farhat juga menyatakan kalau siapa saja yang tidak mendukung Jokowi - JK adalah haram. Karena menurut mantan suami Nia Daniati itu, Jokowi - JK menang pilpres atas kehendak Tuhan.
Farhat memang diketahui sebagai salah satu pendukung Jokowi yang sangat vokal. Tapi tentu saja, semua dengan gayanya yang ceplas-ceplos. Jadi, siapa yang benar-benar titisan Tuhan?
Ternyata, pernyataan seperti itu tak hanya dilakukan oleh pendukung Prabowo - Hatta. Salah satu pendukung Jokowi - JK juga pernah melakukan hal yang sama.
Dialah Farhat Abbas, yang sejak gagal maju menjadi capres memutuskan untuk mendukung pasangan Jokowi - JK. Sebelum pilpres digelar pada bulan Juli lalu, Farhat juga pernah menyatakan kalau Jokowi - JK adalah wakil Tuhan.

Masih lewat akun Twitternya, Farhat juga menyatakan kalau siapa saja yang tidak mendukung Jokowi - JK adalah haram. Karena menurut mantan suami Nia Daniati itu, Jokowi - JK menang pilpres atas kehendak Tuhan.
Farhat memang diketahui sebagai salah satu pendukung Jokowi yang sangat vokal. Tapi tentu saja, semua dengan gayanya yang ceplas-ceplos. Jadi, siapa yang benar-benar titisan Tuhan?
Yang Ini Juga Tak Kalah HOT !!!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/phi)
Editor:
Wulan Noviarina Anggraini
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement