Terapi Revolusioner, Cara Psikolog Membantu Mengatasi Kecanduan Judi Online!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Terapi Revolusioner, Cara Psikolog Membantu Mengatasi Kecanduan Judi Online!
Ilustrasi Judi Online. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Kecanduan judi online telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh banyak masyarakat saat ini. Dalam upaya mengatasi isu ini, psikolog klinis Ratih Ibrahim menawarkan beberapa terapi efektif, salah satunya adalah Terapi Perilaku Kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT). Terapi ini berfokus pada perubahan pola pikir individu dengan menantang dan mengubah pikiran negatif yang mengikat mereka, sehingga dapat mengarah pada perubahan perilaku yang lebih positif.

Ratih menjelaskan bahwa banyak individu yang terjebak dalam kecanduan judi online sering kali terpengaruh oleh rasa penasaran untuk menang, tanpa menyadari konsekuensi serius yang mungkin mereka hadapi, seperti utang. Oleh karena itu, penting untuk mengubah pola pikir mereka agar dapat melihat realitas yang sebenarnya, yaitu bahwa judi tidak menjanjikan kekayaan, melainkan dapat menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran setan. Dengan pemahaman ini, diharapkan individu dapat mengubah gaya hidup mereka secara signifikan.

Selain CBT, Ratih juga merekomendasikan terapi motivational interviewing dan terapi kelompok sebagai solusi tambahan. Terapi kelompok, khususnya, memberikan kesempatan bagi individu untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang-orang yang telah berhasil lepas dari kecanduan. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar, harapan untuk bebas dari kecanduan judi online menjadi lebih mungkin. Mari dukung satu sama lain dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber Kamis(28/11).

1. Durasi Terapi Atasi Kecanduan Judi Online Selama 3-6 Bulan

Ratih menjelaskan bahwa terapi untuk mengatasi kecanduan judi online biasanya berlangsung intensif selama tiga hingga enam bulan, bahkan bisa mencapai satu tahun, tergantung pada tingkat ketergantungan masing-masing individu.

Namun, kunci kesembuhan terletak pada keyakinan pasien sendiri jika mereka tidak percaya bahwa bisa lepas dari jerat judi online, proses pemulihan akan sulit bertahan. Untuk mendukung pasien menjauh dari praktik judi yang merugikan, terapis akan membantu memblokir aplikasi judi dan mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian dari keinginan bermain.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Lingkungan Pengaruhi Keberhasilan Terapi Kecanduan Judi Online

Keberhasilan terapi perilaku sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar pasien, dan ini bukanlah hal yang mudah. "Melawan diri sendiri itu berat, lho! Begitu merasa ada kemajuan, seringkali pasien justru menyabotase dirinya," ungkap Ratih.

Terkadang, setelah merasakan perbaikan, pertemuan dengan teman-teman lama bisa menggoyahkan semangat, bahkan membuat kecanduan judi semakin parah. Oleh karena itu, peran keluarga sangat krusial dalam mendukung pasien untuk bebas dari jeratan judi.

Keluarga dapat membantu dengan mengalihkan perhatian pasien ke aktivitas yang lebih positif dan bermanfaat. Selain itu, bagi mereka yang pernah terjerat judi online, disarankan untuk menjauhi lingkungan pertemanan yang berisiko agar tidak terjebak kembali dalam adiksi yang merusak.

3. Peran Keluarga Bantu Pasien Lepas dari Kecanduan Judol

Menyikapi situasi ini, Ratih menekankan betapa krusialnya peran keluarga dalam mendukung pasien agar bisa terbebas dari belenggu candu judi. Keluarga dapat berkontribusi dengan membantu pasien menemukan kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian mereka.

Selain itu, bagi mereka yang pernah terjebak dalam dunia judi online, sangat disarankan untuk menjauh dari lingkungan pertemanan yang berpotensi membawa mereka kembali ke dalam jeratan adiksi.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/rao)

Rekomendasi
Trending