KLovers, kalau kamu suka film aksi fiksi ilmiah yang padat, intens, dan penuh kejutan, Beyond Skyline adalah salah satu judul yang wajib kamu kenal. Film rilisan tahun 2017 ini bukan cuma menawarkan pertarungan manusia versus alien yang epik, tetapi juga membawa warna unik lewat kehadiran beberapa aktor kebanggaan Indonesia seperti Iko Uwais dan Yayan Ruhian.

Sebagai sekuel dari Skyline (2010), film ini hadir dengan napas berbeda. Liam O’Donnell yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis, membawa cerita ke arah yang lebih seru, lebih brutal, dan lebih berani. Bahkan, banyak yang bilang bahwa Beyond Skyline adalah peningkatan besar dari film pertamanya. Buat saya pribadi, film ini menang banyak di sisi pace cerita, visual, serta dinamika antar karakternya.

Di pusat cerita Beyond Skyline, ada sosok Mark Corley, seorang detektif polisi di Los Angeles. Mark ini lagi dalam misi pribadi untuk membantu putranya, Trent, keluar dari masalah. Hubungan mereka sebenarnya tidak baik, tetapi niat Mark untuk memperbaiki keadaan membuat perjalanan ini terasa personal.

Namun, KLovers, hidup mereka langsung jungkir balik ketika invasi alien mendadak terjadi. Cahaya biru misterius muncul dan menyedot manusia ke dalam kapal luar angkasa. Mark bersama sekelompok orang yang selamat berusaha kabur lewat terowongan subway, tetapi hanya sedikit yang bertahan. Bahkan saat mereka hampir lolos, mereka tetap diculik ke dalam kapal induk alien.

Di dalam kapal asing itu, Mark mulai memasuki babak baru yang lebih kacau. Ia bertemu Elaine dan suaminya, Jarrod, yang telah berubah menjadi prajurit bio-mekanis. Walaupun tubuh Jarrod bukan lagi manusia, pikirannya masih sadar. Konflik emosional seperti ini memberikan kedalaman cerita yang membuat film ini tidak sekadar soal tembak-tembakan alien.

Elaine yang sedang hamil juga menjadi bagian penting dari plot. Kehamilannya berjalan sangat cepat dan ia melahirkan bayi perempuan yang nantinya menjadi tokoh kunci. Sayangnya, Elaine meninggal setelah melahirkan, sehingga meninggalkan Mark dan Jarrod untuk berjuang menyelamatkan dunia dan anak tersebut.

Setelah Mark dan beberapa penyintas kabur dari kapal, mereka jatuh di pedesaan Laos. Di sini, film menunjukkan sisi menarik karena mulai terasa sentuhan budaya serta lokasi Asia Tenggara. Kamu akan melihat hutan lebat, perkampungan, hingga bentrokan dengan kelompok kartel. Pada titik inilah karakter Sua dan Kanya muncul. Keduanya diperankan oleh aktor Indonesia yang sudah mendunia.

Sua dan Kanya membantu Mark, Audrey, Sarge, dan bayi yang baru lahir itu menemukan tempat persembunyian kelompok perlawanan manusia. Harper, seorang mantan ahli kimia, kemudian memeriksa sang bayi yang tumbuh dengan kecepatan ekstrem. Dalam satu hari saja, bayi itu berubah menjadi anak tiga tahun. Harper percaya darah sang anak mengandung kunci untuk mengalahkan alien, yang menjadi elemen menarik dalam cerita.

Harper pun membuat serum dari darah anak itu untuk membebaskan para prajurit bio-mekanis dari kendali alien. Ide ini membuka jalan bagi Mark dan kelompoknya untuk merancang serangan balik.

Meskipun berlatar dunia sci-fi penuh hiruk- pikuk visual, Beyond Skyline tetap memelihara elemen emosional yang kuat. Salah satunya adalah hubungan Mark dan Trent. Ketika otak Trent dipindahkan ke tubuh prajurit alien, drama yang terjadi menjadi sangat intens. Mark tetap berusaha menyelamatkan putranya, dan percakapan mereka di momen kritis itu menjadi salah satu adegan paling menyentuh.

Saya merasa dinamika ayah dan anak ini adalah tulang punggung cerita. Walaupun sedang melawan makhluk luar angkasa, perjuangan Mark tetap berakar pada cinta dan penyesalan. Dan ternyata, cinta itu cukup kuat untuk membuat Trent kembali sadar dan melawan para alien.

Dalam pertempuran terakhir, sang anak yang memiliki kemampuan unik memperbaiki senjata cahaya merah yang bisa membebaskan prajurit-prajurit bio-mekanis. Senjata itu kemudian digunakan Trent untuk membunuh pemimpin alien dan mengembalikan kontrol manusia ke banyak tubuh yang telah direnggut.

Setelah Bumi terselamatkan, Audrey memberi nama si anak Rose, mengikuti nama mendiang istri Mark. Perjalanan Rose tidak berhenti sampai di sana. Sepuluh tahun berlalu, Rose yang kini sudah dewasa memimpin sebuah kapal alien, dengan Trent di sisinya sebagai wakil. Mereka bersiap menyerang kapal induk alien di dekat Bulan. Akhir ini membuka pintu lebar bagi kelanjutan franchise Skyline.

KLovers, kehadiran Iko Uwais dan Yayan Ruhian jelas menjadi daya tarik tambahan. Koreografi pertarungan yang brutal dan cepat khas mereka membuat beberapa adegan menjadi lebih hidup. Selain itu, latar Laos dan budaya Asia Tenggara membuat film ini terasa lebih dekat bagi penonton di Indonesia.

Buat kamu yang sempat kecewa dengan film pertama Skyline, Beyond Skyline menawarkan pengalaman yang jauh lebih baik. Mulai dari narasi, pacing, adegan aksi, hingga emosinya, film ini terasa lebih matang. Kehadiran aktor Indonesia juga memberi kebanggaan tersendiri. Menurut saya, film ini cocok untuk kamu yang ingin menikmati aksi intens tanpa harus berpikir terlalu berat, tetapi tetap menyukai elemen drama keluarga yang manis di tengah kekacauan dunia.

Kalau kamu penggemar film alien, film aksi, atau karya-karya Iko Uwais, Beyond Skyline jelas wajib masuk daftar tontonan kamu, KLovers.